Foto: Kompas
Dunia maya Tanah Air baru-baru dihebohkan dengan kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang. Kehebohan tersebut bahkan merembet sampai ke televisi nasional dan turut dikomentari pula oleh Bupati Pandeglang.
Seorang pria bernama Sultan Jamaludin Firdaus mendiami sebuah rumah yang diklaim sebagai Istana Kerajaan Angling Dharma. Ia pun dipanggil 'baginda raja' oleh para pengikutnya. Yang mengejutkan, ia membangun 30 rumah untuk warga miskin di Pandeglang.
Sontak ribut-ribut kerajaan ini mengingatkan netizen pada heboh Sunda Empire beberapa waktu lalu, yang mana pentolannya yang dipanggil Raden Rangga akhirnya ditangkap polisi.
Bahkan Bupati Pandeglang yang diliput oleh stasiun televisi swasta nasional pun mengomentari hal ini dan mengatakan bahwa Sultan Jamaludin berhalusinasi karena pandemi.
Sadar telah menjadi perhatian publik, pihak Rumah Angling Dharma pun menampik bahwa mereka adalah kerajaan. Melalui juru bicaranya, Ki Jamil Badranaya, pihak Rumah Angling Dharma mengatakan bahwa itu adalah rumah biasa dengan tulisan Angling Dharma, dan bahwa Sultan Jamaludin bukanlah raja.
Menurut Jamil, rumah Jamaludin dibangun pada tahun 2002, dan orangnya memang eksentrik sehingga membangun rumah yang unik. Rumah itu ditinggali oleh Jamaludin dan para santrinya. Dalam kehidupan sosial pun tidak ada yang aneh dari mereka, klaim Jamil. Mereka mengadakan pengajian setiap Jumat dan memperbaiki rumah-rumah tak layak huni di sekitarnya.
Sampai saat ini pun pihak kepolisian belum melakukan apapun terhadap Rumah Angling Dharma karena tidak menemukan pelanggaran hukum.