Foto: Tangkapan layar YouTube Amien Rais
Amien Rais mungkin sedang pusing saat ini. Betapa tidak, Partai Ummat besutannya yang tengah berfokus menghadapi verifikasi untuk lolos ke Pemilihan Umum 2024 malah ditinggalkan banyak pengurusnya. Sejumlah pengurus Partai Ummat di tingkat pusat maupun daerah meninggalkan partai yang baru seumur jagung tersebut, diantaranya adalah Neno Warisman dan Agung Mozin.
Namun, Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat Ustaz Sambo mengaku bahwa Amien Rais tidak ambil pusing terhadap gelombang pengunduran diri kadernya tersebut. Sebagai pendiri dan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mengatakan bahwa pengunduran diri pengurusnya adalah dinamika yang biasa dalam partai politik.
Sebagai tokoh sentral Partai Ummat tentu pernyataan Amien Rais tersebut dapat dimengerti. Bahwa ia tengah berusaha meredam momentum pengunduran diri massal ini dan melakukan konsolidasi dengan para pengikutnya. Namun, biar bagaimanapun kita tahu bahwa pengunduran diri massal pengurus partai politik bukanlah hal yang biasa. Apalagi terjadi kepada partai yang baru dirintis dan tengah berusaha berjuang ikut Pemilu.
Nama Amien Rais melejit dalam kancah politik Indonesia melalui momentum reformasi. Amien bahkan dijuluki sebagai bapak reformasi atas perannya dalam gelombang besar di tahun 1998 yang berujung pada lengsernya Presiden Soeharto. Petualangan politik Amien Rais berlanjut sebagai tokoh sentral Poros Tengah yang berhasil menaikkan Abdurrahman Wahid sebagai presiden, dan kemudian juga melengserkannya.
Setelah selesai sebagai Ketua MPR, nama Amien cenderung meredup. Amien mendapatkan kembali momentum di panggung nasional dalam kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang berlanjut ke panggung Pemilu 2019. Berikutnya, Amien mendirikan Partai Ummat setelah tersingkir dari Partai Amanat Nasional yang dibesarkannya.
Dengan mundurnya para pengurus Partai Ummat sepertinya petualangan politik terakhir Amien Rais akan berakhir antiklimaks.