Kontroversi Jalan Ataturk

in indonesia •  3 years ago 

images (4).jpg
Foto: Quora

Nama Mustafa Kemal Ataturk tiba-tiba menjadi perbincangan di tanah air. Sebabnya adalah wacana pemberian nama jalan di Jakarta dengan nama bapak bangsa Turki tersebut.

Hal ini merupakan balasan dari rencana pemberian nama jalan Ahmet Soekarno di Ankara, pemerintah Turki menyodorkan nama Mustafa Kemal Ataturk. Pertukaran nama jalan dengan nama bapak bangsa masing-masing negara tentu merupakan sesuatu yang sepadan. Namun, ternyata wacana ini mengundang kritik dan tentangan dari kelompok Islamis di Tanah Air.

Pasalnya, Mustafa Kemal Ataturk adalah bapak Turki yang memodernisasi negara tersebut, menerapkan sekularisme, dan menghapuskan Kekhilafahan Utsmani. Dus, Ataturk dianggap musuh bagi kelompok Islamis yang merindukan kekhalifahan Islam.

Padahal jika ditilik lebih jauh, kejatuhan Khilafah Utsmaniyah memang sudah tak terhindarkan, dengan atau tanpa Ataturk sekalipun. Kekuasaan yang rusak dan hanya memikirkan kesenangan pribadi semata memang tak ditakdirkan berumur panjang. Gelombang zaman tak dapat ditolak. Apalagi saat itu Utsmani sudah dijuluki sebagai the sick man of Europe akibat buruknya kondisi ekonomi di wilayahnya.

Mirip dengan Soeharto yang lengser saat krisis ekonomi 1998 atau pun pemimpin negara-negara Arab yang terjungkal saat krisis ekonomi yang memicu Arab Spring tahun 2011.

Karena itu, penolakan terhadap bapak bangsa negara lain, apalagi tanpa alasan yang tepat, adalah tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Saya setuju min, memang akhir dari kekhalifahan turki utsamani tidak bisa dihindarkan karena perubahan zaman yang semakin modern dan masyarakan sudah berfikir lebih maju.
Dalam pemerintahan monarki dan republik memang ada kelebihan dan kekurangannya. Akan tetapi itu tidak ada masalah. Permasalahannya hanya pada pemimpin itu sendiri, apabila pemimpinnya adil mungkin berjalannya kepemerintahan akan lancar dan jaya, begitu juga sebaliknya apabila pemimpinnya buruk pasti negara akan runtuh perlahan-lahan