Kau dan kopi adalah dua hal yang mengikat semestaku
Yang menemani hari-hariku merawat luka
Luka yang lebam oleh waktu
Yang warnanya telah membiru, mungkin juga sedikit kelabu
Kau dan kopi semacam penawar
Untuk melarutkan laraku yang tertimbun lama
Menumbuhkan benih-benih harapan baru
Ku akui...
Kau dan kopi awalnya sekadar coba-coba
Sebagai pelarian sementara
Namun kini aku candu
Candu akan aroma harum keduanya
Aku ingin menulis semua tentangmu di setiap pagi dan senjaku
Sambil meneguk kopi hitamku
Dan memandang matahari mengecat langit
Memunculkan gradasi warna pelangi di waktu pagi
Dan semburat jingga keemasan di waktu petang
Biarlah saat ini...
Antara kau dan kopi sebagai penguat suasana hatiku
Yang telah membuka mataku
Untuk melihat warna dan cahaya baru
Biarlah kau dan kopi menjadi canduku
Candu yang menenangkan dan menyembuhkan
Bukan racun yang melukaiku
Banda Aceh, 11 Maret 2020