Seorang Nenek berkaca mata tebal naik Bus jurusan Jogja-Solo. Tak lama datang Kondektur menagih ongkos bis Rp.15.000.
Kondektur: “Maaf ongkosnya Nek.”
Si Nenek: (Dengan pelan").
Membuka retsleting tasnya yang diletakkan di sebelahnya. Karena matanya yang sudah rabun si Nenek belum menemukan uangnya.
Nenek: “Ntar ya mas belum ketemu nih.”
Kondektur: (Dengan sabar melanjutkan ke penumpang yang lain).
Tak lama kemudian si kondektur balik lagi ke si Nenek.
Kondektur: “Sudah ada Nek ongkos nya?”
Si Nenek yang pelupa dan rabun kembali membuka retsleting dan men-cari2 lembaran uang nya.
Nenek: “Waduh maaf mas belum ketemu, sabar ya pasti saya bayar koq.”
Kejadian tersebut terulang beberapa kali selama perjalanan. Akhirnya MUKIDI yang duduk persis di sebelah tas si Nenek berkata,
MUKIDI: “Maaf ya Nek saya bayarin aja ya..”
Tanpa menunggu jawaban si Nenek, MUKIDI memberikan 3 lembar uang 5 ribuan ke kondektur. Si kondektur terharu dan bangga terhadap sikap MUKIDI.
Kondektur: “Alangkah mulia dan baik hatimu anak muda.”
Demikian juga si Nenek,
Nenek: (Dengan haru dan suara bergetar) “Aduh nak kamu baik sekali, terima kasih ya!”
MUKIDI: “Gak papa Nek, daripada gara-gara uang 15 ribu retsleting celana saya bolak-balik dibuka-tutup dan di aduk2 mendingan saya bayarin deh. Lama-lama ngilu juga.”????????
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!