Hiba Utama, dari Depok ke Bandara

Hari ini saya naik bus Hiba Utama dari terminal depok pukul 05.30. Bus Hiba Utama selalu tepat waktu, hingga terhenti saat ada penumpang yang menyusulnya dengan taksi.

Bus Hiba Utama memang armada satu-satunya yang memiliki trayek tetap dari depok ke bandara. Jadwal keberangkatannya pun pasti, tidak ada selisih waktu dari tiket yang telah dibeli. Bus ini melayani dari jam 2 pagi hingga jam 21 malam. Dan kebetulan saya naik pesawat pagi, pukul 09.45 dari terminal 3. Berangkat pukul 05.30 cukuplah check in jam 09.00 di bandara.

Namun kali ini ada peristiwa berbeda. Ada penumpang yang menunggu bus, entah posisi di mana, namun tas dan kopernya telah naik terlebih dahulu. Sang penumpang tidak mengetahui, bahwa busnya telah berangkat, sehingga tas dan kopernya terlebih dahulu melesat. Sang penumpang akhirnya menyusul dengan taksi.

Taksi melaju dengn cepat, hingga akhirnya Bus Hiba Utama yang kami tumpangi berhasil di cegat. Nmun, malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Sang kondektur bus menolaknya naik!

Adu debat pun terjadi, tak ada yang mau mengalah soal ini. Penumpang marah karena telah membayar, kondektur pun emosi karena tidak boleh melanggar aturan instansi. Akhirnya sang kondektur menelepon agen tempat pembelian tiket, untuk meminta konfirmasi.

Sang kondektur yng takut disalahkan, akhirnya menurunkan tas dan koper milik penumpang. Sang penumpang pun pasti merasa terdlolimi, namun tak dapat disalahkan pula sang kondektur menjaga integritas pegawai, tidak boleh menaik turunkan penumpang yang tidak pada posisi. Kesalahan ini bisa berdampak pada teguran pribadi dan keamanan penumpang lain. Integritas ini patut diacungi jempol, namun penumpang yang tertinggal juga harus terfasilitasi.

Penumpang akhirnya bisa mendapatkan ganti rugi. Dia bis ke agen untuk mengambil uang tiketnya kembali.

Belajar dari peristiwa ini, setiap layanan publik memiliki aturan yang berusaha menjaga keamanan dan kenyamanan penggunanya. Kita harus mentaati aturan jika memang menginginkan pelayanan yang terbaik. Bukan berarti bisa semau kita dalam meminta layanan, tok sudah membayar. Jika kita bisa semaunya sendiri, maka pengguna layanan lain juga akan terusik dan terganggu. Karena yang perlu diingat, sebagian hak kita ada hak-hak orang lain yang harus kita hormati.

Salam Bus Mania