Film dan Tantangan di Zaman Modern

Perkembangan teknologi dizaman serba digital sekarang ini sangatlah cepat. Begitu juga dengan film, dulu pembuatan film itu hanya dilakukan oleh orang-orang profesional dan pendidikan untuk film membutuhkan biaya yang sangat mahal. Berbeda dengan sekarang, semua orang bisa membuat film asalkan ada keinginan dan bisa belajar melalui media internet.

Kemajuan dunia perfilman, saat ini sudah masuk ke berbagai lini masyarakat, tidak hanya masyarakat kota, tapi masyarakat di pedesaan juga sudah bisa membuat film. Akan tetapi ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Dari hasil riset yang saya lakukan di salah satu daerah pelosok aceh, ternyata didesa tersebut keinginan anak-anak belajar film ternyata dilarang karena katanya membuat film itu pekerjaan dunia (Donya Mandum).

Mereka-mereka yang berfikiran seperti itu seharusnya tidak langsung merespon sesuatu dengan negatif. Seperti pertama sekali media facebook, pada awalnya dilarang oleh beberapa orang tapi pada akhirnya mereka ternyata memakai juga sebagai media dakwah.

Asghar Farhadi, Sutradara dari Iran ketika memperoleh nominasi Oscar dengan film the Salesman

Berbicara dengan film juga seperti itu, film itu juga bisa menjadi media dakwah, asalkan pembuatnya mengikuti aturan-aturan dan norma-norma. Tidak selamanya yang dianggap negatif itu, terus negatif. Akan tetapi asalkan mempunyai niat yang baik, akan berubah jadi positif. Contohnya saja film-film yang diproduksi oleh Iran. Terlepas negara Iran penganut Syiah, mereka membuat film selalu memperhatikan norma dan aturan-aturan, seperti wanita harus berjilab, tidak bersentuhan tangan laki-laki dan perempuan dan hal-hal lainnya. Bahkan film-film yang seperti itu, saat ini berhasil masuk ke berbagai festival, bahkan sampai memperoleh piala Oscar.

Kesimpulannya, ayo kita lebih peka melihat sesuatu. Jangan langsung menganggap sesuatu itu dengan pikiran negatif. Pahami dan telusuri dulu, siapa tau bermanfaat untuk kita.