Tulisan ini saya buat setelah menonton film dokumenter di youtube yang judulnya Sex, Lies & Cigarettes karya Christof Putzel, Film ini berdurasi 42:45 menit. Film ini menurut saya memberikan gambaran betapa bodohnya seseorang memutuskan untuk menjadi seorang perokok, yang berpendapat bahwa rokok itu KEREN, MENYENANGKAN, dan rokok itu SEKSI.
Sebuah peringatan tentang bahayanya mengkonsumsi rokok, melarang tetapi justru menjual produk yang menjadi salah satu pemasukan terbesar Indonesia. Untuk apa mencetak tulisan yang terlihat tegas kalau pada akhirnya tulisan tersebut hanya menjadi sebuah slogan.
kenapa pemerintah tidak menutup perusahaan rokok?
Pertanyaan yang muncul setelah Saya menonton film dokumenter ini. Sebuah alasan yang terlihat logis, industri rokok tidak bisa ditutup karena jutaan orang mencari makan di industri ini. Bisakah kita memberi solusi yang konkrit selain menghentikan industri ini?
Cerita ini dimulai dari sebuah video yang beredar **bayi perokok Indonesia ** yang pada pertengahan 2010 menjadi candaan di dunia internasional. Tetapi diantara jutaan orang yang menjadikan ini jokes. Ada yang menganggab hal ini sebuah kelucuan yang berbahaya.
Indonesia adalah surga untuk industri rokok dan neraka bagi yang menyadari brapa bahayanya rokok. Didalam film ini memperlihatkan sebuah fakta yang baru saya sadari Dimana setiap saya melewati jalanan dengan dominan bisa melihat iklan rokok dimana-mana, spanduk rumah makan, baliho toko, iklan dan bahkan di acara tv favorit saya.
Para perokok yang terlihat KEREN, MENYENANGKAN, dan rokok itu SEKSI. Sebenarnya sudah lama mengalami kemunduran di negara barat. Lalu dengan strategi pasar yang sama. Mereka menginvestasikan uangnya untuk memproduksi objek yang telah ilegal di ruang publik ini ke berbagai negara miskin dunia, salah satunya Indonesia. Terbukti dari konferensi dunia untuk tembakau 2010 dan berikutnya akan diadakan di Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas kesuksesan penjualan produk yang baik di negara ini.
sumber google
Saya sendiri baru-baru ini memutuskan untuk berhenti merokok, karna baru berjumpa dengan seorang kakek yang lehernya berlobang dikarenakan mengisap rokok, oleh sebab itu memutuskan untuk berhenti merokok takut hal yang sama terjadi pada saya. Namun sangat disayangkan bagi perokok pasif yang harus menghirup asap rokok dalam beberapa kesempatan.
Disini saya juga melihat banyak hal yang perusahaan rokok berikan untuk kemajuan Indonesia. Diantaranya beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, dan pembangunan yang seluruhnya adalah keuntungan dari penjualan produk rokok. Tetapi akibat yang ditimbul akan lebih besar dari kontribusi yang diberikan.
Indonesia adalah salah satu negara anggota WHO (world health organization) di Asia Tenggara yang belum meratifikasi konvensi kerangka kerja pengendalian tembakau. Padahal undang-undang kesehatan nasional tahun 2009 jelas menetapkan bahwa tembakau sebagai zat adiktif berbahaya. Jelas nikotin itu racun, tetapi tidak secepat sianida namun merokok sama halnya dengan menabung untuk mempercepat kematian.
Mungkin kalau kita bertanya kepada perokok aktif, mereka akan bilang kalau ini hak saya*. Tetapi jangan lupa mempertanyakan kepada rokok pasif bahwa mereka punya hak juga untuk menghirup udara bebas dari asap rokok.
Penghasilan sebagian besar petani Indonesia adalah tembakau, perusahaan rokok menjadi sumber penghasilan cukai negara yang besar, dan jutaan orang mencari nafkah di perusahaan tersebut. Tetapi dibalik ini semua akan ada banyak anak Indonesia yang akan mengalami penderitaan penyakit kronis. Memang Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya tetapi minim sumber daya manusia. Hal ini yang membuat bahwa tembakau dan rokok adalah kekayaan terakhir yang bisa membuat kita sejahtera. Mungkin saat ini kita dijebak pada sebuah kenyataan bahwa jutaan orang Indonesia bekerja di industri rokok. Untuk menghabiskan setengah penghasilannya untuk mwmbeli rokok. Penghasilan yang Seharusnya bisa membuat anak-anak memperoleh dana pendidikan yang lebih besar dari beasiswa yang perusahaan rokok keluarkan.
Perokok tidak jauh bedanya dengan pembunuh. Selain membunuh diri sendiri, saat mereka berada di ruang publik mereka juga membunuh orang lain secara perlahan. Sebaiknya tulisan peringatan yang tertera itu diganti dengan Selamat menikmati rokok, Selamat membunuh diri sendiri, Selamat membunuh orang lain
Referensi: Dokumenter film Sex, Lies & Cigarettes
Juaaaahhhhhhhh😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehehe lagei droeneuh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tujuan sebenar nya mereka merokok adalah untuk memusnahkan rokok😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
sungguh niat yang mulia 😊
Hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit