Senin 17 Oktober 2016, langit masih saja menangis seperti biasa, namun hari ini merupakan hari hari yang sangat special bagi kami, karena hari ini kami akan menuju kesebuah tempat yang katanya surganya dunia. Sabang menjadi tempat kami mengadakan kegiatan berskala nasional, yaitu Youth Camp KPK yang tahun ini digelar di kota Sabang. Para peserta dari perwakilan daerah yang ada di Indonesia berkumpul di pelabuhan Ulee lhe, Banda Aceh. Walau kondisi laut yang kurang bersahabat karena cuaca hujan namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami untuk menuju kesalah satu pulau terbarat Indonesia. Kami menggunakan kapal cepat untuk menuju Sabang artinya kita bisa sampai dilokasi dalam waktu 45 menit. Perasaan senang bercampur takut, ini merupakan pengalaman pertama saya menyebrang laut rasa was-was terus menghantui, ditambah lagi mabuk laut lengkaplah sudah. Akhirnya daratan pun terlihat dari jendela kapal, membuat saya semakin takjub akan kuasa Ilahi yang telah menciptakan alam yang begitu sempurna. Sesampainya di Pelabuhan Balohan, Sabang kami langsung berangkat menuju tempat penginapan menggunakan bus yang telah disediakan panitia. Jalan di Sabang tidak jauh berbeda dengan jalan yang ada di Saree, jalan yang berliku-liku membuat saya teringat akan perjalanan kehidupan yang penuh akan liku-liku. Akirnya, kurang lebih dari 20 menit kami tiba di penginapan Gapang, tempat yang indah dan tepat dipinggir pantai.
Ditempat kami menginap, ada sebuah tempat semacam penelitian yang dihuni oleh wisatawan asing, sepetinya mereka sudah lama di Sabang, (udah jadi warga Indonesia, mungkin) mereka setiap hari melakukan diving di spot-spot tertentu. Namun ada yang menarik perhatian saya ketika berkunjung ke Sabang, dari 5 tempat yang saya datangi, mulai dari Iboih, Aneuk Laot, Jaboi, Cot Bak U dan Gapang, ada kesamaan kebiasaan yang mereka lakukan, yakni meninggalkan motor plus kuncinya. Ini merupakan fenomena yang sangat langka dimana pun kita berada. Saya sempat terheran-heran beberapa kali, mengapa kunci yang melekat dimotor, motornya tidak hilang. Padahal ditempat tinggal kita jangankan kunci yang tertinggal di motor, motor yang sudah kita beri kunci tambahan bisa hilang. Begitulah perbedaan budaya masyarakat kita, budaya jujur yang tinggi sangat terlihat di pulau Sabang.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Congratulations @tnasharul! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit