Sejarah Islam Hingga Rencana Promo-Steem

Beberapa hari sebelum hari H-nya acara bukber Steemian, saya dan tim memposting undangan di berbagai grup WA dan medsos lainnya. Namun bukber Steemian tadi malam memang tidak banyak yang datang. Boleh jadi karena hujan di berbagai wilayah di pinggiran Jakarta membuat sejumlah kawan terhalang.

Sabtu sore kawasan selatan Jakarta, seperti Depok dan Bogor hujan deras. "Jalan Margonda (Depok) tergenang. Sejumlah motor mati di tengah genangan karena air bisa hampir selutut. Saya hampir satu jam berteduh karena hujan," kata Bang Mustafa Ismail @musismail yang mengendarai sepeda motor menuju Taman Ismail Marzuki. Saya yang tiba duluan ke TIM terpaksa menunggu mereka lama. Waktu menuggu itu saya gunakan untuk membaca Al Quran di masjid Amir Hamzah di kompleks TIM

Ia tiba hampir berbarengan dengan @apilopoly. Begitu tiba ia langsung membongkar tasnya yang sebagian basah, termasuk laptop. Ia menjemurnya di Pojok Steemit. "Saya tadi terpaksa jalan begitu huian reda, namun masih gerimis," ujarnya lagi. Kalau ditunggu reda benar mungkin bisa malam baru tiba di TIM. Mantel hanya menutup badan, namun tidak berhasil melindungi tasnya dari gerimis dan tempias air dari genangan di Jalan Margonda. "Hampir saja motor saya mati di tengah jalan."

Tak hanya Bang Mus. Bang Iwan Kurniawan @blogiwank juga telat tiba. "Bogor hujan deras. Gak bisa jalan," kata Bang Iwank. Ia baru tiba setelah kami berbuka. Ia membawa dua paket (kotak) kue unyil aneka rasa. Bawaan Bang Iwank menambah penuh makanan dan minuman di depan kami. Kami juga membawa lumayan banyak makanan. "Banyak banget wank," tanya Bang Mus. "Kukira rame kan." Memang, sebelumnya ada sejumlah teman memberi konfirmasi akan hadir.

Kami pun maklum dengan kendala cuaca dan mungkin juga kendala lain sehingga tidak banyak yang hadir. Meskipun demikian kami tetap mewarnai bukberan itu dengan riang dan seperti biasa kami saat berkumpul. Meskipun cuaca lagi kurang bersahabat. Ketika kami sedang diskusi tentang sejarah Islam, gerimis pun turun. Kami terpaksa pindah lokasi ke teras Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki. Tempat ini juga sering kami pakai untuk duduk dan ngobrol. Dan belum lama di sana, Mas Zaim Rofiqi @zaimrofiqi tiba.

Banyak hal yang kami diskusikan. Selain soal agama, seni dan sastra, juga kami berdiskusi tentang Steemit. Dan bagi kami itu quality time yang sangat positif. Banyak hal yang kami dapatkan dengan saling bertukar pikiran dan pendapat. Misalkan saja, Bang @zaimrofiqi belum tahu bagaimana cara mencairkan SBD ke rupiah. Akhirnya dia malam itu belajar langsung dengan @apilopoly untuk mencairkan SBD. Ia berhasil cairkan dan dalam hitungan menit uang pun masuk ke rekeningnya di sebuah bank.

Masih banyak lagi yang kami diskusikan tadi malam, termasuk rencana #promo-steem dan #promo-steemit ke berbagai tempat di pekan-pekan mendatang, memperkuat kualitas konten, dan sebagainya. Waktu pun tidak berasa berjalan begitu cepat. Tiba-tiba sudah dini hari. Sehingga kami pun harus berpisah dan pulang .

Jakarta, 20 Mei 2018
Willy Ana || WA || @willyana

()