Panoramio & Jejak Perjalanan Hidup

Sepuluh tahun belakangan ini biasanya saya menggunakan Panoramio untuk berbagi pengalaman hal menarik di tempat yang saya kunjungi. Harapannya agar orang lain juga bisa mengetahui, syukur kalau bermanfaat, situasi suatu tempat lewat foto.

Dan secara pribadi juga bisa saya gunakan sebagai rekam jejak (memori) perjalanan ke tempat tersebut yang belum tentu akan saya kunjungi lagi nantinya. 

Tapi sejak tahun lalu (CMIIW) Panoramio mulai di non-aktif-kan dan masih bisa share foto langsung via Google Maps yang nantinya foto kita juga bisa dilihat lewat web atau aplikasi seperti yang kita gunakan selama ini. 

Sekarang -untuk versi Google Earth terbaru- bahkan layer Panoramio sudah tidak bisa dibuka. Masih ada tapi layer foto dari Panoramio sedikit demi sedikit mulai dihilangkan. 

Kita diminta untuk pindah ke foto layer versi baru dan otomatis melepas (un-thick) layer foto sharing dari Panoramio. Masalahnya adalah -seperti saya katakan diatas- sudah terlanjur banyak foto-foto saya di Panoramio dan sekarang susah di akses.

Maaf kalau saya angkat ini di Steemit bukan dengan maksud mendiskreditkan pihak tertentu apalagi si Raksasa OTT Mbah Google.

Jadi ingat, sebenarnya ada cerita lain tentang layanan gratisan lainnya berupa fasilitas video sharing, kita bisa menyimpan dan berbagi video. Tapi begitu kita (dianggap) melanggar aturan mereka maka akun kita akan di blokir bahkan di suspend tanpa ada jalan keluar agar kita bisa download file-file video yang sangat berarti bagi kita. Mungkin akan saya ceritakan dalam kesempatan lain.

Pesan moral:
Jangan terlalu tergantung dengan layanan online, meskipun milik perusahaan besar, apalagi yang gratisan.