Hal terberat dalam kehidupan orang tua ialah mengikhlaskan anaknya berganti status menjadi milik orang lain. Haru, sedih, dan bahagia bercampur aduk ketika lafadz ijab qabul diucapkan.
Air mata tidak bisa dibendung saat langkah kaki menuju tempat akad nikah. Ibu akan leluasa melepaskan emosinya melalui tangisan, tapi seorang ayah mencoba untuk tegar. Namun, di dalam hati kecilnya dialah yang paling khawatir tentang kehidupan putrinya ke depan.
Di tangan seorang lelaki, dia percayakan anaknya dibimbing menjadi istri. Tiba saatnya anak tersebut menentukan kehidupan bersama lelaki pilihannya membangun rumah tangga.
Berbalut pakaian hitam, kumulai hidup bersama si Dia yang telah sah menjadi suamiku. Kini, Dia pakaian bagiku dan aku pakaian untuknya. Kami memulianya dengan warna dasar (hitam) seperti warna tanah agar kami bisa bersama mewarnainya dalam kehidupan baru.