Menjadi Bagian Keluarga Anak-anak di Panti Asuhan

Keluarga besar Griya Schizofren Aceh dan panti asuhan SOS Children Village

Salam para steemians.

Postingan kali ini aku akan berbagi pengalaman terkait kegiatan di komunitasku yaitu Griya Schizofren Aceh (GSA) di panti asuhan.

Komunitas ini terbentuk pada tahun 2015 karena keprihatinanku terhadap pasien gangguan jiwa yang ada di rumah sakit jiwa (RSJ). Kebanyakan mereka yang sudah sembuh tidak diterima lagi di keluarganya sehingga mereka harus tinggal di RSJ dalam waktu yang lama.

Griya Schizofren yang merupakan kepanjangan dari social, friendly, and humanity hadir untuk berteman dan menjadi keluarga bagi mereka. Di sini kami melakukan berbagai aktivitas menarik seperti bernyanyi, membaca puisi, bercerita, mengaji, dan menggambar.

Kita juga pernah membuat gambar sungai kehidupan bagi pasien gangguan jiwa. Nanti akan aku ceritakan di tulisan berikutnya tentang gambar mereka.

Kali ini aku akan membahas kegiatan di panti asuhan, karena ini program Griya Schizofren Aceh selama dua bulan ke depan di tahun 2018.

Dengan mengangkat tema GSA ‘Saweu’ Panti Asuhan kami membuat kegiatan sosial yang bertujuan untuk menanamkan konsep diri positif, membangun karakter diri, dan membuat strategi mimpi bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan.

Anak-anak ini terlihat dari luar ceria, menyenangkan, aktif, dan sama seperti anak-anak normal lainnya. Tapi siapa sangka dibalik itu semua mereka mempunyai masalah yang jauh lebih rumit dibandingkan masalahku.

Fisiknya memang terlihat baik, tapi kondisi psikisnya dalam keadaan terancam dan terganggu. Hidup secara bersama-sama dengan anak lainnya satu atap, tanpa didampingi oleh orangtua, dan perhatian di setiap tumbuh kembangnya membuat mereka memendam dalam-dalam perasaan sedih.

Mereka kekurangan kasih sayang dari keluarga, karena kebanyakan diantara mereka memang sengaja dititipkan di panti asuhan. Bahkan terkadang ketika mereka pulang ke rumah tidak diinginkan oleh keluarganya dan berharap mereka cepat-cepat balik ke panti.

Aku melihat persoalan ini sama kompleksnya dengan pasien gangguan jiwa di RSJ yang tidak diharapkan oleh keluarga mereka. Jadi, aku berinesiatif untuk membantu anak-anak panti ini dan menjadi bagian dari keluarga mereka.

Program yang akan berlangsung selama dua bulan ini terdiri dari lima kali pertemuan. Di pertemuan pertama pada tanggal 14 Januari 2018 lalu, kami telah membuat sungai kehidupan anak-anak panti tersebut.

Tujuannya untuk melihat kilas kehidupan mereka sebelum diantar ke panti, posisi mereka saat ini, dan rencana impian mereka ke depan. Dari 23 anak yang kami dampingi ternyata mereka mempunyai berbagai latar belakang masalah yang membuat kita meneteskan air mata saat mendengarnya. Nanti akan aku ceritakan di tulisan berikutnya tentang gambaran sungai kehidupan mereka.

Di pertemuan kedua pada tanggal 28 Januari 2018 nanti kami akan membahas tentang siapa mereka dengan menanyakan who am I? Tujuannya untuk melihat seberapa jauh mereka mengenali diri dan kemampuan yang mereka miliki.

Setelah mereka mengetahui siapa diri mereka di pertemuan selanjutnya pada tanggal 11 Februari 2018, kami akan membantu mereka untuk membuat perencanaan mimpi dan strategi untuk mengwujudkan mimpi tersebut. Tujuannya untuk memotivasi mereka berani bermimpi supaya kehidupan yang mereka jalani lebih berarti di masa yang akan datang.

Di pertemuan keempat pada 23 Februari 2018, kami akan membuat perencanaan untuk menampilkan bakat dan minat mereka yang nantinya dipertunjukkan di hari kreativitas. Di sini kami akan membuat mereka percaya diri untuk tampil di muka umum dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Sehingga mereka merasa lebih berharga meskipun tidak hidup bersama keluarga biologisnya.

Di hari kreativitas pada tanggal 04 Maret 2018, kami akan membuat acara pertunjukkan kreativitas dari anak-anak yang kami dampingi. Di hari ini mereka akan menunjukkan kebolehan mereka di depan umum. Di sini kami akan menjadi keluarga yang mendukung sepenuhnya terhadap bakat, kreativitas, dan mimpi-mimpi mereka ke depannya.

Bagi para steeamian yang tertarik dengan kegiatan kami, bisa bergabung menjadi relawan. Di sini kita akan menjadi bagian dari keluarga mereka, karena sesungguhnya kebahagian terbesar dalam hidup ialah saat kita mampu dan mau membahagiakan orang lain.