Ilustrasi Sumber
Keluarga dari pihak Mak dan juga Ayah sangat menyayangiku. Itulah saat kedua keluarga ini bisa dipersatukan berkat kehadiran seorang anak perempuan bernama Bunga Keumala. Mak sangat mensyukurinya, karena dia bisa diterima kembali di keluarga besarnya. Punya empat orang anak, suami yang mapan, dan rumah yang lumayan besar untuk ukuran keluarga Mak yang berusia 14 tahun.
Rupanya kebahagiaan itu tidak bertahan lama, karena 14 hari setelah kelahiranku, aku menderita sakit yang tidak diketahui apa nama penyakitnya. Setiap kali air susu ibu (ASI) masuk ke mulutku begitu pula aku memuntahkannya, bahkan lebih banyak dari pada ASI itu masuk ke dalam tubuhku. Setiap malam tangisku pecah hingga membuat orang-orang terbangun dalam tidurnya. Saban malam seperti itu seperti orang kemasukan jin kata Mak. Ketika siang menjelang, tangisku pun hilang seiring menghilangnya bulan.
Aku dikatakan sehat ketika diperiksa di pelayanan kesehatan. Tidak ada yang bermasalah pada tubuhku, hingga akirnya Ayah memanggil orang pintar untuk mengobati sakitku. Saat itu kepercayaan terhadap orang pintar atau yang biasa disebut dukun cukup tinggi, walau tidak semua dukun yang syirik karena ada sebagiannya menggunakan ayat-ayat Al-Quran saat mengobati orang sakit.
Fasiltas pelayanan kesehatan yang kurang memadai, tambahnya lagi keterbatasan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat membuat orang-orang memilih menggunakan jasa orang pintar untuk berobat. Apalagi orang pintar ini pandai mencuri hati pasien-pasiennya dengan mengatakan berbagai hal yang tentunya dipercayai oleh pasien tersebut.
Bermacam orang pintar dari yang standar sampai yang sakti pernah mengobatiku, namun tidak ada sedikitpun perubahan. Berat badanku terus berkurang karena tidak adanya asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhku.
Sepanjang hari Mak terus menggendongiku, karena bila aku diletakkan di tempat tidur tangisku melengking dan mulutku memuntahkan apa saja yang ada di dalamnya. Banyak orang mengatakan ini peunyaket donya (penyakit dunia) yang disebabkan oleh guna-guna.
Orang pintar yang mengobatiku mengatakan ada barang yang ditanamkan di kasurku, sehingga setiap kali aku diletakkan di tempat tidur selalu menangis. Kemudian Ayah membakar kasur itu berharap barang yang ditanam oleh orang yang tidak dikenal itu ikut terbakar dengan kasur tesebut.
Menurut orang pintar, aku diguna-gunai karena ada yang iri hati dengan kesuksesan ayahku. Apalagi ayah dan Mak sudah mulai rapat kembali dengan keluarga pihak Mak. Sebenarnya penyakit itu mau ditujukan kepada ayahku, tapi karena melihat kebahagian terbesar saat ini tertuju padaku, maka sasarannya beralih padaku.
Orangtua mana yang tidak sakit hatinya melihat buah hatinya tersiksa oleh penyakit yang sengaja dibuat oleh orang lain? Ayah dan Mak sangat frustasi melihat gadis kecilnya yang terus menangis dan tidak bisa makan apa pun. Begitu juga dengan nenek (ibunya Mak) sangat iba melihat diriku yang tergeletak tidak berdaya, padahal akulah Bunganya yang sedang mekar mengharumi dan menyejukkan hati yang 14 tahun lamanya diselubungi rasa benci.
Kehadiranku menghancurkan tembok besar pembatas antara Mak dengan Nenek. Menjahit kembali luka lama dan menjadikannya lembaran kain yang indah untuk dipakai. Sayangnya makhluk kecil yang bernama Bunga sedang digerogoti oleh penyakit yang tidak tahu bagaimana cara mengobatinya.
Mak setiap hari berjaga, bola matanya merah karena tidak cukup tidur dan sering menangis. Dia tidak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhanku. Begitu juga Ayah tidak bisa tenang ketika sedang bekerja, bahkan sering sekali konsentrasinya buyar memikirkan diriku yang sedang sakit saat sedang menyetir. Padahal profesi sopir sangatlah membutuhkan konsentrasi penuh saat menyetir, kalau tidak nyawa yang menjadi taruhannya. Bukan saja membahayakan keselamatan ayah tapi juga keselamatan penumpangnya.
Baca juga cerita sebelumnya tentang Bunga Keumala
Alur ceritanya bagus @yellsainsts24
Salam kenal ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Belajar bercerita di steemit, hehehe.
Salam kenal @neilur
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tetap menanti kelanjutannya @yellsaints24
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Baik kakak, besok akan keluar cerita berikutnya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
memang mantab kak... walau dalam bentuk santra sekalipun tetap memberikan seribu makna yang mendalam.... apalagi persoalan penyakit dunia yang semakin-makin menjadi seperti penyakit menular yang susah disembuhkan...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya. Dengan sastra kita bisa banyak bercerita, termasuk hal-hal yang jarang diekspos seperti ini. Nantikan tulisan-tulisanku berikutnya ya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
siap kak, pasti akan ditunggu karya-karya hebat selanjutnya...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Akan jadi cerita panjang ini Yel.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehehe, iya benar bang. Banyak lagi episode berikutnya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit