Siapa Saya?

in indonesia •  7 years ago 

tanda-tanya.png
Sahabat steemians pernah belajar tentang kepribadian atau pernah membaca buku Personality Plus karangan Florence Littauer yang fenomenal itu?

Jika sudah, mungkin kamu sudah banyak mengetahui tentang kepribadianmu. Bagi yang belum bagaimana?

Nah, sekarang kita lihat bagaimana kamu mengenali dirimu sendiri dengan mengajukan pertanyaan “Siapa Saya?".

Mengenal diri bukan sekadar mengetahui nama, jenis kelamin, alamat, atau hal-hal yang terlihat oleh mata saja. Akan tetapi juga memahami diri secara tersirat terutama mengenai ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui. Dalam ilmu kejiwaan disebut sebagai konsep diri.

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat kisah perempuan yang bernama Bunga berikut ini.

Bunga adalah seorang perempuan berusia 24 tahun. Dia selalu trauma setiap kali memandang cermin. Saat Bunga menatap cermin, ia selalu menangis histeris karena wajahnya yang terpantul di cermin itu tak seperti yang ia inginkan. Ia sudah mencoba berbagai produk kosmetik untuk memoles wajahnya, tapi tak ada yang memuaskan. Ia sudah operasi plastik beberapa kali untuk mengubah bagian alis mata, hidung, dan dagu, tetapi hasilnya selalu kurang memuaskan baginya. Karena itu, ia begitu membenci dirinya membenci orangtua yang melahirkannya, membenci dunia sekitarnya, sampai-sampai ia malu bahkan takut bertemu dengan orang lain. Hidupnya sungguh memprihatinkan.

Slide3.JPG
Bagaiamana menurutmu tentang Bunga? Apakah dia mengenali dirinya? Sekarang kita lihat kasus Acong berikut ini.

Remaja berusia 16 tahun bernama Acong selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia selalu protes dan tidak puas dengan dirinya sendiri. Dia mengatakan “Aku membenci diriku karena aku terlahir pendek. Tidak mempunyai orangtua dan tinggal menumpang di panti asuhan. Aku malu dengan keadaan seperti ini. Lihatlah Angga yang mempunyai tumbuh tinggi seperti pemain basket, kulitnya putih bersih, dan dia tinggal di keluarga yang kaya serta mempunyai kedua orangtua. Aku ingin seperti Angga atau pun seperti Burhan walau tidak tinggi, tapi masih mempunyai kedua orang tua yang menyayanginya. Aku ingin menjadi orang lain bukan seperti aku saat ini, aku tidak menginginkan diriku.”Acong menghabiskan pikiran dan waktunya hanya untuk melihat betapa beruntungnya orang lain dibandingkan dirinya, tanpa menyadari bahwa dia mempunyai keunikan yang bisa membuat hidupnya lebih berguna.

Slide4.JPG

Dari dua kasus di atas adakah kisahmu sama dengan mereka? Atau lebih parah lagi? Maka dari itu perlu kita mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Tujuan tidak lain untuk mengetahui kemampuan diri, kelebihan dan kekurangan diri, identitas, peran sesuai dengan kebutuhan supaya terwujudnya cita-cita dan harapan diri sehingga kita pun bisa menghargai diri sendiri.

Untuk mengetahui siapa diri kita diperlukan konsep diri. Tentunya konsep diri positif akan memperlihatkan kepribadian yang baik. Lima hal yang perlu diketahui untuk membentuk kosep diri positif ialah;

Slide7.JPG

Kamu pernah merasa ada kurang sesuatu dari tubuhmu, entah itu kekurangan atau kelebihan berat badan, wajah yang ditumbuihi banyak jerawat, warna kulitmu yang terlalu gelap atau apalah yang membuat dirimu merasa tidak nyaman. Kalau sudah begitu, berhati-hatilah kamu termasuk orang yang mengalami gangguan citra tubuh seperti kasus Bunga.

Gambaran diri merupakan sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar mengenai presepsi dan perasaan terhadap ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.

Gambaran diri juga harus realistis karena bila seseorang menerima dan menyukai tubuhnya maka dia akan merasa lebih aman dan nyaman sehingga harga dirinya meningkat.

Slide9.JPG

Mengenal identitas diri bukan hanya sekadar pembedaan jenis kelamin saja, tapi juga mengenal diri sebagai manusia yang utuh dan berbeda dengan orang lain. Termasuk juga di dalamnya nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.

Bila seseorang terlahir dengan jenis kelamin lelaki akan sangat aneh bila ia berdandan seperti perempuan dan mempunyai ketertarikan yang sama dengan jenis kelaminnya. Tentu hal ini sangat bertolak belakang dengan identitasnya sebagai seorang lelaki yang utuh. Oleh kerenanya untuk mengenali diri kita, perlu mengetahui identitas diri kita sebenarnya.

Slide11.JPG

Mungkin kamu termasuk golongan orang-orang pencinta artis atau aktor sehingga ideal dirimu seperti mereka. Padahal kamu bisa menjadi orang nomor satu dengan dirimu sendiri bukan nomor dua menjadi orang lain. Jadi, lihat lagi bagaimana ideal dirimu sebenarnya.

Ideal diri merupakan presepsi individu tentang bagaimana harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi.

Bila ideal diri yang kamu bentuk sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki maka ini akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadimu.

Slide13.JPG

Sikap dan perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat disebut sebagai peran diri. Bila peran tersebut membuat seseorang tidak punya pilihan maka disebut peran yang ditetapkan.

Contohnya orangtua yang berperan untuk menafkahi anak-anaknya, bukan hanya ayah tapi juga ibu karena peran mereka sebagai orangtua telah ditetapkan semenjak anak mereka lahir.

Sedangkan peran yang diterima adalah peran yang dipilih oleh individu itu sendiri. Misalnya dia memilih sebagai seorang penulis, maka perannya ialah menulis.

Slide15.JPG

Bila kita telah mengetahui empat hal di atas maka tentunya harga diri kita semakin meningkat. Coba kita lihat kasus Gusti berikut ini.

Saat melihat tubuhnya di cermin, Gusti yang berusia 27 tahun menyadari bahwa rambutnya coklat yang membuatnya berbeda dengan teman-temannya. Orang lain sering mengejeknya dengan sebutan pirang yang membuatnya tidak senang dengan panggilan itu. Dia mencoba memperhatikan tubuhnya lagi di cermin dan melihat bahwa rambutnya memang unik. Gusti menyadari bahwa warna rambutnya yang berbeda dengan teman-temannya tidak memperburuk tampilannya. Bahkan banyak pemain film berambut coklat dan itu sangat keren. Awalnya dia ingin mengecat rambutnya menjadi hitam, namun dia membatalkan niat itu dan menerima apa adanya. Dia merawat rambutnya dengan baik supaya terlihat rapi dan enak untuk dipandang. Dia menjadi lebih percaya diri dengan rambutnya itu, hingga akhirnya dia ditawarkan menjadi seorang model di sebuah majalah. Kini Gusti tidak perlu memikirkan tentang perbedaan warna rambut dengan teman-temannya, karena dengan perbedaan itulah yang mengantarkannya menjadi seorang model.

Slide17.JPG

Nah, ketika seseorang telah mengetahui kekurangan dirinya dan menerima itu semua maka dia lebih percaya diri sperti halnya kasus Gusti. Dia mampu menghargi dirinya sehingga konsep diri positif pun lahir dari diri Gusti.

Harga diri merupakan penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri.

Dari penjelasan di atas sudah terlihatkah siapa dirimu sebenarnya? Apakah kamu seperti Bunga, Acong, atau Gusti? Semua kembali pada dirimu.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Wah bagus penjelasan Yel. Sepertinya kita punya passion yang sama, suka bidang Human Behaviour. Kapan-kapan kita ngopi ya. Kita bahas yang masalah orang gangguan jiwa itu

Boleh banget, kapan bisanya?

Akbar Selasa ini akan mendarat di Banda Aceh hehe

Okehlah, Yel tunggu kabar berikutnya ya. Semoga sampai ke tujuan dengan selamat

Bad habit tu selalu ada, bagian dr perjalanan hidup. Biasanya semakin menua semakin dewasa :)

Dengan mengetahuinya kita bisa meminimalisir bad habit itu. :)

sama seperti jendela maslow ya?

Bukan Maslow, tapi jendela Johari. Kalau Maslow itu tentang kebutuhan hidup manusia yg paling tinggi itu ialah aktualisasi diri.

Johari window tepatnya 😄

ya benar, jendela jauhari

Jadi ingat film Who Am I
Hehe

Ya, kalau udah nonton film itu pasti udah nyambung dengan tulisan ini.
Jadi, kiban? Apa @tehnosia mengenal dirinya? 😆

Sejauh ini @tehnosia masih mengenal dirinya dengan sangat baik 😆😆😆 walau kehidupan online dan offlinenya punya 2 sisi yg berbeda 😆😆😆

Pembanding itu perlu jg biar kita ttp memperbaiki kualitas diri :)

Yups, tepat sekali. Jadi bisa sekalian intropeksi diri.

Makanya orang kalau sudah suka minder, diingatkan untuk banyak-banyak bersyukur dan mempelajari potensi, bakat dan kelebihan diri.

Iya bang, karena setiap manusia itu beda dan memiliki keunikan masing-masing. Perlu bersyukur banyak-banyak