Islam datang ke Aceh langsung dari Arab. Selain itu juga orang Aceh punya terori sendiri dalam menafsirkan atau memaknai arti dari ACEH itu sendiri dengan singkatan A yaitu Arab, C yaitu Cina, E dengan Eropa dan H yaitu Hindia. Disini terdapat persoalan yang sangat mendalam dikarenakan bagaimana kita memahami kebudayaan Aceh itu sendiri sedangkan Aceh menjadi tempat perkumpulan empat kebudayaan besar di dunia ini, sedangkan budaya Aceh sendiri tidak mampu bertahan sebagai peradaban tersendiri bagi orang Aceh..
Disini terdapat masalah yang cukup rumit yaitu ketika memilih serta mengkatagorikan pengalaman keagamaan dan pengalaman kebudayaan. Disini dikutip teori yang dikemukakan oleh Joachim Wach yang membagikan empat hal, yaitu pertama adanya tingkat kesadaran, kedua respon terhadap pengalaman puncak yang dipahami sebagai sebuah pergumulan, ketiga pengalaman puncak menampakan adanya hubungan antara pelaku dan apa yang terjadi di dalamnya. Dan yang keempat kita harus mengalami pengalaman tersebuut di konteks tertentu.
Mahasiswa Iran menceritakan perdaban dan pandangannya terhadap Islam yang ada di Iran. Dia mengaku agama islam dan dia menganut agama Islam. Dikarenakan di Iran tidak ada pilihan lain selain Islam, namun ada beberapa orang di Iran yang menganut agama Islam namun menyembunyikan keimanannya terhadap agama yang tertua dunia yaitu Zoroasther. Dia menyebutkan bahwa Islam tidak membawa apa-apa ke negerinya selain peraturan yang mengekang kebebasan manusia. Olehkarena itu menurut penuturan mahasiswa Iran tersebut disini penulit kaget dengan pernyataannya, dan sepintas membandingkan dengan adat istiadat di Aceh. Disni juga penulis memperlihatkan gaya berpakaian orang Aceh kepada mahasiswa itu baik itu laki-laki yang memakai kopiah dan wanita yang memakai kerudung. Dia pun terkejut dan mengatakan bahwa cara berpakaian tradisional yang ada di Aceh hampir sama dengan gaya berpakaian dengan orang Iran yang menganut agama Zoroasther.
Untuk lebih memudahkan pemahaman kita mengenai dunia Aceh, ada baiknya kita bersdikusi apa yang membuat Aceh dikenal dalam dataran metafisika. Artinya, disini penulis tidak hanya mengupas bagaimana kemegahan dan pengaruh kerajaan Aceh.
Penghujung dari uraian bab ini ada beberapa hal yang harus digaris bawahi mengenai bagiamana konteks kebudayaan Aceh. Pertama, untuk memahami budaya Aceh maka yang perlu dilakukan adalah apa yang dipikirkan oleh orang Aceh mengenai cara hidup mereka. Kedua, untuk melihat bagaimana proses pengaruh Islam terhadap Aceh. Oleh karena itu kita perlu melihat apa titik terakhir dari aspek Islam yang berhenti di Aceh. Ketiga, untuk melihat dunia Aceh maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana orang Aceh mempersepsikan diri mereka dari bagian kosmologi. Artinya bagaimamna orang Aceh mendefinisikan keberadaan mereka sebagia bagian dari alam semesta serta aturan apa saja yang telah mereka gunakan selama ratusan tahun untuk mempertahankan hubungan tersebut. Keempat, pembahasan bab ini telah memperlihatkan bagaiman proses pergeseran makna dan perilaku budaya di kalangan orang Aceh.