Rapa'i adalah alat musik tradisional Aceh yang ditabuh menggunakan tangan kosong, rapa'i digunakan untuk mengatur ritme, tempo, gemerincing saat lantunan syair-syair bernuansa islami sedang dinyanyikan, saat rapa'i ditabuh akan mengeluarkan suara dum dum dum.
Sahabat semua, suara dari musik rapa'i ini bisa menumbuhkan semangat dan antusias bagi para penonton yang sedang menyaksikan pertunjukan, suara rapa'i ini juga bisa didengarkan oleh orang yang berjarak kurang lebih 10 Km, padahal tidak menggunakan mix ataupun pengeras suara lainnya. Bahkan penyanyi Aceh kerap menggunakan rapa'i sebagai tambahan alat musik yang kemudian dikolaborasikan dengan alat-alat musik modern.
Setiap ada pembukaan apapun apalagi dalam kegiatan seni di Aceh pasti selalu dibuka dengan menabuh rapa'i sampai beberapa kali untuk tanda pembukaan resmi, maka tidak heran lagi kalau rapa'i menjadi andalan alat musik bagi masyarakat Aceh dalam kegiatan apapun.
Disamping itu juga sejarah rapa'i di Aceh erat kaitannya dengan menyebaran islam di tanah Aceh pada abad ke 11 dahulu kala, menurut dalam catatan sejarah musik tradisional aceh diperkenalkan oleh Syech Rapi atau disebut juga Syech Rafai yang berasal dari Kota Baghdad.
Jadi, rapa'i itu sudah menjadi andalan bagi masyarakat aceh dalam berbagai acara seni, makanya sampai saat ini alat musik tradisional ini tidak pernah terhapus masa.