Sama halnya dengan jatuh cinta, rasa rindu bisa datang kapan pun dan pada siapa saja. Tanpa berkompromi dengan waktu. Tak terkecuali rasa rinduku pada kalian, teman-teman kelompok 53 KKN-PPM Unimal Tim II. Juga dengan kampung Jeumpa Beureughang, Kecamatan Tanah Luas yang telah mewarnai hari-hari kita di sana.
Bagaimana mungkin aku tidak rindu dengan kampung yang pernah kita tempati selama sebulan itu. Belum satu minggu kita di sana saja aku sudah jatuh cinta dengan kampung itu. Masyarakat di sana memperlakukan kita dengan sangat baik. Tak jarang kita diundang untuk malam di rumah aparatur Gampong dan juga tokoh masyarakat. Tapi bukan karena itu aku rindu. Sama sekali bukan.
Terlalu banyak alasan yang membuat aku sangat merindukan kampung Jeumpa. Mulai dari keceriaan, semangat serta rasa percaya diri yang tinggi dari anak-anak yang sering datang ke posko, baik saat mengikuti les komputer dan bahasa inggris, maupun untuk bermain dan meramaikan posko di luar waktu les .
Lebih dari itu, alasan terkuat yang membuat aku tidak bisa melawan rasa rindu itu adalah ikatan persaudaraan dan kekeluargaan yang terjalin antara kita, bapak (geuchik), ibu dan anak-anak mereka terutama Mala dan Dilla.
Mereka tidak hanya baik karena memberikan tumpangan dan banyak membantu kita dalam hal apapun selama satu bulan. Mereka memperlakukan kita seperti keluarga sendiri.
Bagaimana mungkin aku bisa melupakan semua kebaikan mereka pada kita? Kita diberi tumpangan gratis dengan berbagai fasilitas yang jarang didapatkan oleh rekan-rekan kelompok lain selama menjalani masa kkn.
Bagaimana mungkin pula aku bisa melupakan semua yang telah kita jalani bersama selama satu bulan? Senang, susah, tawa, marah, salah paham, serta rasa sayang dan peduli satu dengan yang lain. Semua itu membuat ikatan persahabatan dan persaudaraan antara kita semakin kuat. Bahkan kita, sudah seperti keluarga sendiri. Di saat yang satu merasa sakit, yang lainnya merasa sangat khawatir dan tidak tenang.
Bagaimana mungkin aku tidak rindu pada kalian, setelah hampir dua bulan kita tidak pernah bertatap muka? Meski kita setiap harinya selalu berkomunikasi via WhatsApp, tetap tidak bisa menjadi alasan untukku agar tidak merindukan kalian. Terutama dengan sosok Nanda, safu-sarunya lelaki yang menjadi andalan kita untuk urusan dapur.
Ingatkah kalian saat Nanda sedang pulang ke rumah dan ibu sedang ke sawah hari itu? Kita yang cewek kebingungan harus masak apa untuk menu makan siang dan malam. Dan mau tidak mau, siang itu kita terpaksa memasak sayur bening, sambal, dan ikan goreng. Karena tanpa Nanda maupun ibu, tak ada satu pun diantara kita yang mengerti dengan bumbu-bumbu untuk memasak ikan. 😂😂
Juga sosok Munir, Dian dan Syahman yang selalu usil dan suka ngebully. Bagaimana mungkin, aku tidak rindu dengan kalian yang telah membuat hari-hari kita di sana selalu dipenuhi tawa dan candaan.
Sosok Ridwan yang begitu polos dan datar yang selalu kita kerjain dengan bahasa Aceh? Sosok Wahid dan Rahmat selalu memberikan solusi untuk setiap masalah yang kita hadapi dengan ide-ide kreatif mereka. Juga sosok
Pida, Yuni, Muna, Aini, dan Tria, kalian sosok teman-teman yang sangat pengertian dan selalu kompak dalam hal apapun. Bagaimana mungkin aku tidak merindukan kalian semua?
Ingatkah kalian saat selesai acara perpisahan dengan warga di meunasah? Kita saling berpelukan satu sama lain tanpa bisa menahan air mata yang terus membasahi pipi kita. Tidak hanya malam itu, besoknya tepat malam terakhir kita di sana, setelah selesai berkemas, kita berpamitan pada ibu, bapak, dan adik-adik dengan tidak bisa menahan tangis kesedihan. Bahkan, malam itu ibu tidak bisa tidur dan terus menangis sepanjang malam.
Dan esoknya, selesai sarapan dan foto bersama di depan rumah bapak, kita masih saja menangis. Heh, mungkin kita memang mahasiswa-mahasiswi yang cengeng yang sebentar-sebentar menangis. Begitu besar ikatan batin dan rasa kekeluargaan yang terjalnin antara kita, bagaimana aku tidak merindukan setelah hampir dua bulan kita tidak pernah bertemu? Sangking kuatnya ikatan dan rasa kekeluargaan antara kita, kita yang perempuan sampai memeluk Nanda yang jelas-jelas bukan mahram kita di depan orang banyak saat hendak pulang ke rumah masing-masing selesai acara pelepasan di kantor camat Tanah Luas.
Dan mungkin, kalian juga permab merasakan rindu yang sama seperti yang sedang ku rasakan saat ini :)
🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊
Salam,
@yundriana
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yihuyyy,, ada yang merindu KKN,
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
saya juga sangat rindu :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yakin nih bukan merindukan yang ganteng-ganteng?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit