Belajar dari Pare-Pare

Sabang adalah kota wisata, jumlah pengunjung yang datang kekota ini setiap tahun makin meningkat. Pemerintah kota Sabang terus berbenah dalam menghadapi tantangan terkait dunia kepariwisataan. Tahun ini pelabuhan Balohan sabang sudah mulai dipermak, termasuk beberapa tempat dipusat kota Sabang.

Sebagai penduduk sabang saya senang jika kota ini menjadi lebih baik dan menjadikan Kota tujuan Wisata favorit dunia, apalagi mau bergerak ke arah kemajuan. Banyaknya jumlah kunjungan wisata secara otomatis akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Terutama tumbuhnya cafe-cafe dan bisnis perhotelan.

Menjadi kendala selama ini jika cuaca kurang bersahabat, akses utuk kesabang sangat terbatas apalagi jika KMP BRR tidak berlayar, ini perlu dipikirkan pemerintah kota Sabang. Tranportasi kesabang sangat vital untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisata untuk masa yang akan datang. Kita berharap tidak orang takut naik kapal untuk kesabang.

Disamping itu ada keluhan dari sebagian masyarakat menganai harga tiket kapal cepat tergolong mahal, sehingga memberatkan wisatawan lokal untuk kesabang ini juga perlu pertimbangan pemerintah. Masalah tiket ini juga sangan penting bagi pelaku bisnis khususnya warga Sabang. Saya sendiri menggunakan jasa kapal cepat untuk pulang pergi Sabang Banda Aceh. Minimal kita harus mengantongi duit 500 ribu untuk makan minum.

Terakhir pemerintah kota Sabang juga harus menggalakkan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya organisasi masyarakat untuk menggerakkan sektor wisata. Konsep wisata halal merupakan trend dunia saat ini, nah pemerintah perlu memikirkan spot-spot wista halal di Kota Sabang.

Saya sendiri bersama beberapa orang teman dalam waktu dekat akan meciptakan wahana belajar, ini juga bagian dari promosi pariwisata Sabang. Kita berharap pemerintah kota dapatbmensupor kegiatan tersebut. pare-pare bisa sangat terkenal bisa mendatangkan banyak orang dari berbagai daerah untuk belajar bahasa inggris. Kenapa kita tidak belajar sedikit dari konsep mereka.