Cerita singkat bertemu pembuat umpan pancing

Inilah kalau kerja di lapangan, ada-ada saja yang aku temui mulai dari kisah bahagia sampai kisah pilu. Kali ini aku menemukan sebuah cerita kreatif membawa berkah dari Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu.

Sebenarnya aku dan teman-teman turun ke kelurahan untuk melihat apa-apa saja kegiatan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Entah itu mungkin pembuatan drainase alias siring, bedah rumah, rehab jalan atau yang lainnya. Tapi yah itu kalau sudah datang langsung ke tengah masyarakat, ada-ada saja hal baru yang ditemukan. Kemarin aku menemukan para pemuda yang sedang membuat umpan pancing.

Mereka membuat umpan pancing berbahan dasar kayu. Umpan pancingnya dibuat menyerupai cumi-cumi, lucu-lucu lho. Seperti yang sudah yang aku duga, dua orang pemuda yang aku temui sedang membuat umpan pancing tersebut hobi memancing. Kata mereka memancing adalah hobi mereka yang akhirnya membawa mereka ke usaha kreatif membuat umpan pancing. Awalnya mereka adalah pembeli umpan pancing. Setiap akan memancing mereka membeli ke para pedagang. Tetapi lama-kelamaan mereka terpikir untuk membuat sendiri. Siapa sangka seteah mencoba membuat ternyata hasil kreasi mereka disukai oleh para pemancing lainnya. Saat ini umpan pancing mereka sudah dijual sampai ke provinsi tetangga, seperti Jambi dan Sumatera Selatan.

Menurut penuturan mereka sekarang umpan pancing yang mereka buat sudah bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka membuatnya juga dengan senang hati. Sewaktu aku datang ke sana merka membuatnya sambil senyum-senyum lho. Gitu ya kalau sudah hobi semuanya terasa asik. Mereka juga mengaku kalau mereka bahagia karena akhirnya hobi mereka menghasilkan uang. Eh, satu hal lagi. Mereka juga merasa bahagia karena hasil kerajinan mereka bisa membawa nama harum Bengkulu.
“umpan pancingnya keren nih, dari mana?”
“Dari Bengkulu Bang.”
Ea........siapa yang tidak bahagia coba dengar kalimat tersebut, aku saja yang hanya melihat ikutan bahagia.

Hobi kalian apa?