Kita tidak kan pernah tau dan menyadarinya dalam perjalanan hidup kesehariannya apa yang akan terjadi maupun apa yang akan kita perbuat. Begitupula apa yang saya rasakan pada hari ini, menyelusuri perjalanan yang teramat melelahkan.
Terkadang setelah terjadi, baru saya berpikir mengapa semua itu bisa terjadi kepada diri saya, keseharian saya mengabiskan waktu hanya berputar kesana dan kesini. Sehingga timbul rasa gundah, kecewa, marah, resah maupun lainnya karena perjalanan yang sangat melelahkan.
Seperti pagi hari ini, dari rumah, saya berangkat menuju bandara pesawat Malikussaleh dengan kode LSW yang terletak di Kecamatan Muara Batu. Rencananya saya akan berangkat dari bandar udara malikussaleh dengan dua maskapai nasional yang rutin membawa penumpang diantaranya yakni Garuda Indonesia Airways dan Wings (Group Lion).
dengan maksud agar mempercepat waktu tiba di bandar udara Kualanamu International Airport, yang melayani Kota Medan, Sumatera Utara. Bandara ini terletak di Kabupaten Deli Serdang atau 26 km arah timur dari pusat kota Medan merupakan terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Namun apa yang terjadi seketika pada saat saya hendak check-in, hanya karena gara-gara kesalahan kecil (Apalah artinya sebuah tulisan kecil) kesalahan tertulis 22 Mar 2018, padahal saya akan menggunakan tiket 22 Februari 2018, berakibatkan patal, alias gagal check-aut. Begitu saya mendengarnya penyampaian pusat informasi, bahwa saya tidak dapat diberangkatkan pada hari ini dan dianjurkan sesuai dengan apa yang tertulis di sebuah lembar kertas tiket tersebut.
Dengan besar hati saya mencoba meminta tolong kepada petugas agar dapat di berangkan pada hari, tanggal waktu itu juga, namun penolakan dari petugas berulangkali yang saya terima. Akan tetapi dengan besar kesabaran, saya segera kembali pulang kerumah, dan kemudian pikiran saya mencoba berputar balik, sehingga timbul cara lain agar tetap dapat berangkat.
Cara itupun saya dapatkan walaupun dengan harus memulai lagi perjalanan dari rumah bertempat di Kota Lhokseumawe menuju Bandara Udara Kualanamu Sumatera Utara (Medan). Belum sempat lelah itu berkurang namun saya memutuskan untuk berangkat menuju Kualanamu.
Siang itu waktu sudah menunjukan pukul 13.00 WIB, dan sementara saya harus mengejar waktu keberangkatan pesawat terakhir pada pukul 21.45 WIB. Selama diperjalanan menuju ke Bandara Kualanamu, dengan bermodalkan menggunakan Google map, terciptalah berbagai cerita mulai dari belum makan, isi Bengsin Mobil, nyetir sendiri, hingga sampai tersesat karena lupa jalan menuju Bandara Udara Kualanamu International Airport itu.
Akhirnya setibalah di Bandara pada pukul 21.30 WIB, saya dengan tergesa-gesa menuju loket untuk check-in di Loket-C. Taksadar, bahwa tas koper masih di dalam bagasi mobil, hingga saya harus kembali lagi ke pakiran Tipe A di tingkat bawah. Kegundahan itupun bertambah, tersirat dibenak, bahwa akan terjadi kegagalan pemberangkatan saya untuk menuju Jakarta.
Selanjutnya, usai saya mengambil Tas Koper yang tertinggal, saya berlari seperti super hero yang memiliki kekuatan angin menuju ke loket yang berada di tingkat atas, lalu saya check-in kembali menyodorkan tiket tersebut, hingga petugas loket berkata. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bpk, bahwa pesawat telah berangkat! (Alias Gagal Lending).
Dengan perasaan sedih, malu disertai kekecewaan sayapun melontarkan senyuman membawa luka dengan sambil berkata, (Baik Bapak, tidak apa-apa, belum rezeki dan mungkin dilain hari saya bisa berangkat), haaaa… tertawa saya sambil berputar badan dan menarik tas Koper menuju pakiran tipe A di ruangan bawah…”Saya berkata dari dalam hati, perjalanan hari ini sunguh amat Melelahkan dan menyedihkan, ingat….saya akan kembali lagi”. Bersambung.
“English and Indonesian” Today's journey is so Exhausting
We will never know and realize it in the course of everyday life what will happen and what will we do. Neither is what I feel today, scrounging the most exhausting journey.
Sometimes after it happens, I just wonder why it can happen to me, my daily life just spins around and here. So arise a sense of upset, disappointed, angry, restless and others because the journey is very tiring.
Like this morning, from home, I left for the airport plane Malikussaleh with LSW code located in District Muara Batu. The plan I will depart from malikussaleh airport with two national airlines that routinely carry passengers such as Garuda Indonesia Airways and Wings (Group Lion).
with a view to accelerate the arrival time at the airport Kualanamu International Airport, which serves the city of Medan, North Sumatra. The airport is located in Deli Serdang District or 26 km east of downtown Medan is the second largest in Indonesia after Soekarno-Hatta International Airport.
But what happened instantly when I was about to check in, just because of a small error (What is a small writing) written mistake March 22, 2018, when I will use tickets February 22, 2018, resulting in christ, aka failed check-aut . As soon as I heard the information center being delivered, I could not be dispatched today and recommended according to what was written on the ticket paper.
I graciously tried to ask the officer for help on the day, the date of that time, but the repeated rejection from the officer I received. But with great patience, I immediately returned home, and then my mind tried to turn back, so that there arose another way to still be able to leave.
That way even though I get to start again from home trips in the city of Lhokseumawe to Kualanamu Airport North Sumatra (Medan). I had not been tired yet but I decided to leave for Kualanamu.
That afternoon time was showing at 13.00 pm, and while I had to catch the last flight departure time at 21:45 pm. During the journey to Kualanamu Airport, with capitalized using Google map, created various stories ranging from not eating, the contents of Bengsin Mobil, self drive, to get lost due to forget the road to Kualanamu International Airport Airport.
Finally upon arrival at the Airport at 21:30 pm, I hastily headed to the counter for check-in at Counter-C. Taksadar, that luggage bag is still in the trunk of the car, until I have to go back to the Type A grove at the bottom level. The anxiety increases, implied in the mind, that there will be failure of my departure to go to Jakarta.
Later, after I picked up the luggage bag left behind, I ran like a super hero that had the power of the wind to the booth at the top level, then I checked-in again thrust the ticket, until the counter officer said. "We apologize profusely to Bpk, that the plane has departed! (Alias Failed Lending).
Feeling sad, embarrassed with my disappointment threw a smile with a wound while saying, (Good Father, no nothing, not sustenance and maybe next day I can leave), haaaa ... laughing me while spinning body and pulling suitcase bag to pakiran type A downstairs in the room ... "I say from the heart, today's journey is very tiring and sad, remember .... I will be back again". Continued.
Terima kasih, thanks you and salam