Kisah Teuku Umar di Meulaboh

Teuku Umar, pahlawan nasional yang berjuang melawan Belanda demi merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau lahir 1854, hingga gugur di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Teuku Umar di beri gelar oleh penjajah Belanda dengan sebutan Teuku Umar Johan Pahlawan. Gelar ini diberikan sebagai bentuk hormat Belanda kepadanya.

Berbagai taktik perang dilakonnya, sampai berpura-pura menyerahkan diri kepada Belanda. Berperang melawan pejuang Aceh sebagi bentuk menarik kepercayaan Belanda kepada dirinya. Tipu daya Teuku Umar berhasil, mampu membunuh pasukan Belanda dengan jumlah yang banyak. Tidak hanya itu, ia juga membawa lari persenjataan Belanda dan menyerahkan kepada pejuang Aceh.

Setelah tipu daya nya berhasil, Teuku Umar kembali bersama pejuang Aceh lainnya melawan penjajah Belanda. Namun dengan persenjataan yang lebih kuat.

11 Februari 1899, dalam perjalanan menuju Kota Meulaboh, Teuku Umar dihadang penjajah Belanda, terjadi pertempuran yang sengit. Beliau gugur ditembak penjajah Belanda.

Lokasi pertempuran terakhir, tertembaknya Teuku Umar di tepi pantai Pasir Putih Desa Ujung Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan. Sekarang di lokasi ini didirikan tugu Teuku Umar yang menjadi aikon Kota Meulaboh. Tugu Teuku Umar telah tiga kali dipindahkan karena bencana alam. Tugu awal berada sekitar satu kilometer dari tugu sekarang atau di dalam laut.

Setelah tertembak Teuku Umar dilarikan oleh pasukan pejuang Aceh, agar jasatnya tidak di temukan penjajah Belanda. Jasat Teuku Umar dibawa ke Desa Meugoe, Kecamatan Panton Reu atau 45 Kilometer dari Kota Meulaboh. Disinilah Teuku Umar di kebumikan. Perjalanan membawa jasat Teuku Umar menghabiskan waktu bulanan, berjalan kaki.

Makam Teuku Umar kerap di ziarah warga, baik dari warga lokal hingga pendatang. Namun disayangkan, sejumlah sarana dan prasarana di makan tidak terurus dengan baik.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, 6 November 1973, Teuku Umar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Nama Teuku Umar juga di abadikan di beberapa nama jalan di Indonesia dan menjadi nama Universitas Teuku Umar (UTU) Maulaboh.

Setiap tahun Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, memperingati gugurnya Pahlawan Nasional Teuku Umar. Dengan rangkaian kegiatan drama tertembaknya Pahlawan Nasional Teuku Umar, napak tilas ke makam beliau, upacara di makan setra kenduri rakyat di komplek makam.

Beberapa waktu lalu saya dan teman-teman Komunitas Steemit Indonesia (KSI) melakukan perjalanan napak tilas dari lokasi tugu tertembaknya Pahlawan Nasional Teuku Umar, hingga ke makam beliau.

Semoga kita bisa mengikuti jejak Pahlawan Nasional Teuku Umar. Setidaknya kita bisa menjadi pahlawan bagi orang-orang yang kita sayangi dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita.