Salam Takzim,
Setelah tertahan sekian lama, di hari ke tiga puluh di bulan pertama tahun ini, izinkan saya menyapa rekan-rekan dan para senior lewat Steemit. “Halo steemian…!”
Jauh sebelum hari ini, saat saya "memberanikan" diri menyapa tuan dan nona lewat akun ini, sebenarnya saya sudah memiliki akun @arief yang terdaftar sejak pertengahan Oktober 2017. Akun yang muncul beberapa bulan setelah ngobrol-ngobrol dengan Mujahid Arrazi di dapur redaksi Pikiran Merdeka. Saya lupa apakah Razi sudah punya akun di Steemit atau belum. Razi juga bilang kalau Teuku Kemal Fasya @teukukemalfasya dan Ayi Jufridar @ayijufridar sudah memulai duluan. Dua orang yang cukup familiar namanya bagi kami.
Kala itu saya belum tergerak untuk menulis di steemit. Saya terlalu abai atas saran Pozan Matang untuk “menyimpan” pasword akun ini. Pozan sendiri sudah lebih dahulu punya akun namun hingga saat ini dia “memilih” untuk belum menulis di Steemit. Akunnya masih diistirahatkan.
Awal tahun, saya kembali tertarik mendaftar lagi setelah melihat teman-teman seperti @esje @zeds @albertjester @fahrijoely @haryadiglanggang @boynashruddin dan lain-lain juga sudah duluan di sini. Saya akhirnya mendaftarkan lagi akun baru @cutlem. Berbeda dengan akun @arief yang hanya sehari berselang di approve, butuh lima hari untuk menunggu balasan e-mail berisi pasword akun @cutlem saya terima. Tentu kali ini paswordnya sudah saya backup.
Meski nama akun ini @cutlem, tapi yakin lah nama itu bukan nama sebenarnya. Nama itu panggilan sebagian teman-teman sejak kuliah. Tentu ada panggilan selain itu, terlebih lagi panggilan di rumah dan di kampung dulu.
Cut Lem sebenarnya adalah judul lagu Aceh yang dinyanyikan Firsa Agam dan cukup populer di awal 2000-an. Tembang lawas ini sering saya putar di Gedung Pusgiwa Unsyiah saat awal-awal kuliah. Lalu ada yang usil memanggil nama tersebut dan melekat hingga saat ini. Selain teman kuliah, tak banyak yang memanggil sebutan ini. Banyak orang masih lebih akrab memanggil saya Arif meski saya sama sekali tak keberatan jika dipanggil cutlem atau nama panggilan lainnya.
Arief Maulana, begitulah nama pemberian orang tua saya 29 tahun silam. Tepatnya 26 Dzul Hijjah 1409 H saya lahir dan dibesarkan di sebuah desa di pinggiran Kota Bireuen, Aceh. Persisnya di Gampong Geulanggang Teungoh. Sejak madrasah ibtidaiyah hingga menamatkan STM, seluruhnya saya tamatkan di Bireuen. Baru pada 2007 saya menempuh perjalanan darat 220 km ke arah barat daya. Selama 3 tahun 48 bulan saya menamatkan studi di Fakultas Teknik Unsyiah. Tentu waktu yang singkat. Haha!
Tiga tahun terakhir, sejak media ini berdiri (lebih tepatnya reborn) saya terlibat di dapur redaksi Pikiran Merdeka dengan produknya tabloid dan media online www.pikiranmerdeka.co. Kini, saya berdomisili di Banda Aceh.
Dal Lake, Kashmir, India. Foto dok: Piribadi
Kembali ke Steemit, saya sudah lama tahu bahwa salah seorang narsum saya Teuku Kemal Fasya @teukukemalfasya dalah stemians dan sudah lama aktif. Terus terang kami belum pernah berjumpa dan hanya bercakap-cakap lewat udara. Tentu saja saat itu saya tak pernah berbicara soal steemit dengan bang Kemal, begitu saya menyapa dia.
Begitu pula beberapa jurnalis senior sudah duluan di sini, seperti Taufik Almubarak @acehpungo. Saya pernah berbicara dengan Pozan soal Steemit, dan beberapa bulan lalu dia mengajak saya membahas bersama Bang Topik @acehpungo. Namun, hingga kini tak kesampaian rencana itu hingga saya tahu @acehpungo sedang di luar negeri, dan Pozan kini kembali rutinitasnya juragan kopi :)
Ada seorang jurnalis senior lain yang jadi perhatian saya, Risman A Rachman @rismanrachman. Tulisannya tentang Steemit di aceHTrend sesekali saya baca dan sungguh menarik. Beberapa kesempatan saya pernah bertemu beliau di sejumlah Warkop di Banda Aceh, namun tentu saja saya belum berkesempatan berbicara soal Steemit dengan Bang Risman, sapaan akrabnya.
Saya sepakat jika ada yang menyebut bahwa Steemit adalah medsos masa depan. Tentu, saat mencoba aktif di Steemit didasari semangat untuk memperluas jejaring, memperkuat silaturahmi dan menambah wawasan. Karena saya perlu refreshing juga, untuk menulis konten yang jauh dari isu sosial politik seperti kesukaan saya. Mungkin inilah salah satu medianya.
Tentu setelah hari ini, saya berharap kritik dan masukan para senior agar saya makin betah disini. Terus terang saya masih "buta" dengan Steemit.
Mohon maaf perkenalan ini terasa garing karena ditulis sambil minum kopi pahit di sore hari menjelang magrib. Saya sudah istiqamah minum kopi tanpa gula tapi dalam banyak hal saya masih kurang konsisten dan disiplin. Setidaknya tetap konsisten menulis di Steemit. :)
Satu goresan ini belum berarti apa-apa dibanding teman-teman yang sudah lama berselancar di Steemit. Tapi besar harapan, goresan pertama ini meninggalkan kesan yang baik bagi tuan dan nona.
Izinkan saya mengakhiri perkenalan ini dengan sebuah kutipan dari filsuf dari Yunani Socrates. "Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Pikirlah dulu, baru berkata. Dengarlah dulu, baru beri penilaian. Bekerjalah dulu, baru berharap."
Semoga setelah perkenalan ini saya mulai menikmati berselancar dan saling berbagi wawasan di Steemit. Serta ada hal positif baru yang bisa saya sampaikan kepada mereka yang belum tergabung dalam media masa depan ini.
Saleum.
Semoga sukses di steemi ya bg.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasi bg, jabat erat🤝
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tinggai ta preh troh lelaki tanpa matahari aka bang bili, keuno. 😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahah, nyan sang payah ta meu kaoy blang barat ngen blang timu bek le jimeuboh pade, tapi ji teubit boh rambot. :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
selamat bergabung kembali di Steemit Bg Ari
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Haha tengkiu bgAgus 🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Piyoh-piyooh tengku arief 👏🏼👏🏼😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih hawhaw ka neu piyoh bak lon. Tetap menunggu kritik saran senior 😁😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
selamat begabung di steemit. smga sukses bang bru...😎👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih bg, jabat erat 🤝
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Welcome arief, kebetulan akun saya berubah nama jadi @meja hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahah, akhirnya ketemu juga salah seorang kawan diskusi di awal2 mengenal steemit. Punya nasib yang sama, akun pertama harus pensiun dini 😁😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Memang agak sedikit berbeda kelas bahasanya jika seorang pimred yg memperkenalkan diri 😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
haha, ah ngejek bang Odie :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
@odsetiawan han item post lom. ka hek ta pakat.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
welcome @cutlem.
tulisan cutlem memang beda.
tabek ke pimred.
luar biasaa.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bek neu peugah pemred, bengeh pemred yang sebenarnya. Lon pembantu umum sagai. Khak.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
yaya. memang luar biasa ka rakan lon nyo @cutlem
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantap...saleum troh teuka. Bek tuwo sagai one day one posting adak pih hana yang upvote
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Siap bang. Nyoe bang Pozan payah pakat. Manteng enggan gobnyan utk memulai, padahal akun ka trep kana :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
yayaya,,nyan kakupateh,,setelah akun lama terkunci karena tidak ada postingan, sekarang @cutlem hadir mewarnai steemian banda aceh, nyoe hana ragu lee lon,,gron pokokjih,,hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Butuh bimbingan senior beh Hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
yaaa..berehh..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit