Pandangan pertama pada Steemit

Assalamualaikim Warahmatullahi Wabarakatu....
Ucapan salam merupakan ‘doa’ yang dipanjatkan setiap harinya ketika berjumpa antara satu muslim dengan muslim yang lainnya, iya, sebuah ungkapan untuk memohon kepada Allah SWT agar saudara seagama di lindungi di dunia dan akhirat.
Dari sedikit makna ucapan salam diatas, maka sudah pasti, iya, I’am muslim. Saya dari Aceh, Indonesia. Dan perkenalkan nama saya Zahara Sausan. Saya salah satu mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Ar-raniry, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Manajemen Dakwah. Mungkin sebagian orang berpikir apa itu Manajemen Dakwah. Dan kebanyakan orang menyangka Manajemen Dakwah itu merupakan strategi-strategi yang dilakukan untuk mendakwahi banyak orang, diatas mimbar dengan sebatang mikrofon. Namun, tidak sebatas itu, ruang lingkup Manajemen Dakwah itu luas, tidak hanya membahas pola dakwah, sejauh mana perkembangan dakwah kultural, tetapi juga menaruh perhatiannya pada Manajemen Pemasaran, ya, tepatnya pola dalam pengembangan bisnis. Kenapa saya katakan seperti itu ? karena Manajemen Dakwah ini terdiri dari dua kata ‘Manajemen’ dan ‘Dakwah’. Jadi di jurusan ini ulasannya tidak terfokus pada ‘menyeru(Dakwah)’, karena Manajemen juga memberi pengaruh besar besar dalam materinya. Yapp, kepanjangan ni ceritanya. (tersentak) .
oke oke, bahas steemit. Pandangan pertama saya pada steemit, lahh, pandangan pertama, sehhhh!! Steemit adalah kata-kata asing bagi saya, belum pernah saya dengar, apalagi buka linknya. Awal mula saya kenal Steemit dari @RizalChaju. Sekedar iseng buka aplikasi Wathsaap, dan mata saya tertuju pada grup @RakanMeutuah. Sekilas saya melihat ada kata-kata ‘maaf’ dari @RizalChaju, batin saya berkata “ada masalah apa ini ? kenapa @RizalChaju minta maaf, padahal sebelumnya @RizalChaju sangat aktif dalam komunitas @RakanMeutuah”. Karena penasaran, saya klik di grup @RakanMeutuah dan baca chat dari @RizalChaju, ternyata permintaan maaf karena melanggar peraturan grup, mengirim postingan di lur ketentuan. Namun postingan itu mengajak semua ‘rakan-rakan’ untuk lebih kreatif dalam tulis menulis. Penasaran pun semakin menjadi-jadi, saya buka link dan baca salah satu postingan @RizalChaju, ternyata menarik. Saya merasa terpanggil dan tertantang untuk menulis. Satu kalimat yang saya temukan ‘mulai adalah kata yang penuh kekuatan, cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah mulai, karena kenyatanya yang terlambat itu akan di tinggal’.
Salam Steemian..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu..