Hari ini kita bertemu lagi Adinda, begitu menyenangkan dapat menghirupnya bersama udara pagi. hampir sekitar 2160 jam yang lalu, untuk pertama kita bertemu, mata-mata kita pernah bertemu. waktu.
terkadang waktu membuat kita begitu jauh
Apa Adinda mengerti maksudnya. sekarang waktu terlihat begitu buntu. kita tidak bisa lagi berbicara lama dalam tatap muka atau bahkan hanya tatap kata, semua melangka, Aku sedih.
terkadang aku takut risih menghampirimu Adinda, setiap saat aku mengajakmu bertemu muka, setiap saat kesempatan itu ada aku selalu begitu Adinda, belum tentu Adinda mau juga. disini aku menemukan sesuatu, aku egois ya Adinda.
sekarang hampir sekitar 2160 jam yang lalu kita bertemu, salah satu yang membuat wajahku bersemu dan membuat aku tersenyum-senyum sendiri dalam kamarku dan lelapku. kamu mengingat kejadian itu, bahkan kamu mengingat pakaianku yang aku sendiripun lupa aku memakainya hampir sekitar 2160 jam yang lalu kita bertemu.
Adinda, aku begitu betah dengan dirimu, apa kamu juga ? oh ya, sebenarnya. kemarin aku bilang itu Adinda seperti anak sma itu adalah untuk menutupi bicaraku yang sesungguhnya. sebenarnya aku ingin bicara Adinda manis dengan paduan busana Adinda itu, tapi aku gugup untuk bilang langsung padamu, aku harap kamu semalam tahu maksudku.
aku ingin menampilkan yang terbaik untukmu Adinda, bahkan aku sudah mengenal sisir dan solekan karena ingin Adinda melihatku lebih baik tetapi betapa aku ingin melukis wajahku menjadi setampan dan semenarik mungkin untuk Adinda. tak akan mengalahkan betapa manis dan menariknya wajah naturalmu Adinda. terkadang aku terlalu bodoh untuk menyembunyikan wajah-wajah konyolku diantara lukisan wajahku itu.
Tapi terkadang aku cukup pintar untuk menahan kegugupanku dalam menemui Adinda. bagaimana aku menyukai kehadiranmu lebih dari Adinda tahu.
By : @maulanarizky