( Part 1) 📝 Manajemen Waktu Dalam Pandangan Islam ( Bilingual ) #journalisme

in journalisme •  7 years ago 

image

Sumber

Seorang muslim yang taat maka sudah selayaknya menjadikan hari harinya menjadi sesuatu yang memiliki kemanfaatan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Agar tiap hari waktunya bermanfaat maka selayaknya setiap muslim dapat mengatur waktunya dengan baik sehingga tidak terbuang sia-sia. Allah banyak bersumpah dengan waktu. Tidak lain karena keagungan. nikmat waktu dan kehidupan anak manusia. Allah bersumpah dengan waktu dhuha Waktu malam, siang, dan bahkan dengan waktu itu sendiri "Demi masa Rasulullah saw melarang kita mencaci Waktu. Karena Waktu adalah hamba Allah yang senantiasa tunduk dan berserah diri kepada-Nya Maka atas perintah-Nya dia berlalu dan melaju bagaikan badai tanpa ada yang sanggup menghentikannya kecuali Allah yang maha perkasa. Beliau juga bersabda: "Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu darinya yaitu kesehatan dan waktu luang. (Sahih Hadith)

Waktu Adalah Nikmat Yang Agung

Allah banyak bersumpah dengan waktu dhuha, waktu malam, siang, dan bahkan dengan waktu itu sendiri "Demi masa". Rasulullah saw melarang kita mencaci Waktu. Karena Waktu adalah hamba Allah yang senantiasa tunduk dan berserah diri kepada-Nya Maka atas perintah-Nya dia berlalu dan melaju bagaikan badai tanpa ada yang sanggup menghentikannya kecuali Allah yang maha perkasa. Beliau juga bersabda: "Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu darinya yaitu kesehatan dan waktu luang. (Sahih Hadith)

Waktu Adalah Umur dan Kesempatan

Ia adalah keberadaan kita. Ia bagaikan ruang yang membatasi kita. Tanpanya kita benar-benar tiada. Dialah Allah yang selalu mendatangkan waktu itu silih berganti sehingga hari kemarin tak akan dapat kita jumpai lagi. Bahkan sedetik waktu yang telah berlalu itu terlalu jauh kebanding setahun yang akan datang. Karena setiap yang akan datang itu dekat. Orang yang bertanggungjawab hanyalah orang yang menghargai waktu-waktunya. Adapun mereka yanng menyia-nyiakannya maka ia pasti menuai kerugian besar. Yang bisa dilakukannya hanya menjawab tanggung saja!! la hidup dalam keadaan mati, meskipun ia berjalan di muka bumi masih merah warna darahnya serta berdetak pompa jantungnya.

Inilah makna yang tersirat dari ucapan orang-orang kafir ketika mereka ditanya,"Berapa tahunkah lamanya engkau tinggal di bumi? Mereka menjawab kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari". Jawaban itu menunjukkan bahwa seakan-akan mereka hidup hanya sehari atau setengah hari saja. Padahal sebenarnya diantara mereka ada yang hidup selama enam puluh tahun, ada yang hingga delapan puluh tahun dan bahkan ada yang seratus tahun. Namun mereka tidak memahami arti umur, tidak mampu menguasai dan mengisinya sehingga merasa bahwa perjalanan hidupnya di dunia serasa begitu singkat, mengingat mereka. tidak mengetahui masalah akhirat.

Mereka hanya mengonsentrasikan pada masalah keduniawian belaka Waktu-waktu yang dilaluinya berisi kesia-siaan semata Waktu adalah kesempatan untuk berbuat baik dan berbekal di hari kemudian. Dan ketika maut menjemput maka saat itulah hilang sudah kesempatan kita. Yang tersisa hanyalah kenangan atau penyesalan Tak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki ataupun menambah kebaikan itu Hilangnya kesempatan bagi orang lain merupakan pelajaran berharga bagi setiap orang yang takut kepada Allah dan hari pembalasan Allah Sehingga Seusai adzab yang menceritakan membinasakan Fir'aun Allah berfirman :

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut.



A devout Muslim then it is appropriate to make the day to be something that has benefits both for himself and for others. In order to be useful every day, so should every Muslim can manage his time well so that it is not wasted. God swears with time. Nothing else because of the greatness. favors the time and life of the human child. Allah swears by time dhuha Time of night, noon, and even with time itself "By the time of Allah's Messenger forbid us to revile Time, for Time is a servant of God who always submits and submits to Him Then by His command he passes and accelerates like a storm without anyone able to stop it except the mighty God, he also said: "Two favors that most humans are deceived of is health and leisure. (Sahih Hadith)

Time Is Great Favors

Allah swears a lot with time dhuha, night time, noon, and even with the time itself * "For the time". * The Messenger of Allah forbid us to berate Time. Because Time is a servant of God who always submits and surrenders to Him Then by His command he passes and accelerates like a storm without anyone able to stop him except the Almighty God. He also said: "Two favors that most humans are deceived from are health and leisure. (Sahih Hadith)

Time Is Age and Opportunity

He is our being. It is like the space that limits us. Without it we are absolutely gone. He is the God who always bring the time so that we can not see yesterday. Even a second of that time is too far ahead of the year ahead. For every one that is to come is near. The responsible person is the one who values ​​his time. As for those yanng squandered it then he would reap huge losses. All he can do is answer the responsibility only !! He lives dead, though he walks on the earth still red in his blood and beats his heart pump.

This is the implicit meaning of the disbelievers saying when they are asked, "How many years have you lived on earth?" They answered that we stayed on earth a day or half a day ". The answer indicates that they live only a day or half a day. In fact, among them there are living for sixty years, there are up to eighty years and even a hundred years. But they do not understand the meaning of age, unable to master and fill it so that felt the journey of life in the world seemed so short, remembering them. not knowing the Hereafter.

They only concentrate on mundane matters. The times that go through are futile. Time is an opportunity to do good and be armed in the next day. And when death picks up then that moment is lost our chance. All that remains is a remembrance or remorse No more opportunity to improve or increase the goodness The loss of opportunity for others is a valuable lesson for everyone who fears God and the day of God's vengeance So after the adzab tells the destruction of the Pharaoh God says :

Surely in that there is a lesson for those who fear.



References

Esposito, John (201o). Islam: The Straight Path (4th ed.). Oxford University Press ISBN 978-o-19- 539600-3.

Hedayetullah, Muhammad (20o6) Dynamics of Islam: An Exposition. Trafford Publishing. ISBN 978-1 55369- 842-5.

Hofmann, Murad (20oC). Islam and Qur'an. ISBN 978-1-59o08-o247-24. Khan, Muhammad Muhsin; Al- Hilali

Khan, Muhammad Taqi-ud-Din (1999). Noble Quran (1st ed.). Dar-us- Salam Publications. ISBN 9 8-9960- 7240-79-9.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://hasmidepok.org/kajian-islam/pentingnya-manajemen-waktu-dalam-islam.html

Hai @journalisme.. Selamat berkumpul di Steemit! Senang melihat anda bergabung di sini.. telah kami upvote yah.. 😎