Selamat malam sahabat steemian, semoga hari ini selalu menyenangkan.
Setiap kita bebas memilih cita-cita tentang masa depan, apa dan bagaimana harus menjalaninya. Apa yang kita kerjakan saat ini itulah yang menentukan apa yang akan kita dapatkan kelak.
Sebagai seorang wanita Indonesia tentunya kita sangat mengenal sosok Raden Ajeng Kartini. Meski dari kita tak pernah tahu tentang bagaimana kiprahnya dahulu hingga mampu disandingkan namanya dengan gelar pahlawan pembaharuan. Tapi setidaknya, sejak kecil kita cukup familiar dengan syair lagu Ibu Kita Kartini Dan perayaan-perayaan yang diselenggarakan untuk memperingatinya.
Kartini berangkat dari keyakinan bahwa pendidikan bagi perempuan adalah kunci penting bagi emansipasi manusia, atau setidaknya bagi masyarakat Jawa pada saat itu. Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 dari keturunan keluarga bangsawan. Dan hari kelahirannya itu yang sekarang ditetapkan sebagai Hari Kartini. Memperingati sosok yang melakukan perubahan besar dalam diri wanita Indonesia, bukan hendak mengesampingkan pahlawan perempuan lainnya pada masa itu. Tapi mewakili semangat yang ada pada pahlawan wanita lainnya.
Cahaya kehidupan R.A Kartini semakin bersinar setelah kematiannya. Umurnya tidak panjang, karena ia meninggal saat berumur 25 tahun. Empat hari setelah melahirkan putranya, terlepas dari segala kontroversi yang berhembus bahwa kematiannya karena dibunuh. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia diplokamirkan, Kartini hadir sebagai role model bagi lahirnya Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Hingga saat ini semangat juang Kartini dalam memberdayakan perempuan Indonesia tak boleh berhenti. Kita tak lantas harus bermimpi melakukan hal-hal yang besar jika kenyataannya memang kita tak bisa menggapainya. Cukuplah hal-hal sederhana dalam diri Kartini ada dalam masing-masing pribadi wanita Indonesia.
Kesederhanaan, keberanian, selalu optimis, kemandirian, berwawasan luas dan inspiratif untuk membawa perubahan dalam diri dan lingkup sekitar. Emansipasi bukan berarti melakukan perubahan dengan menembus batas-batas sakral. Bukan juga menyamaratakan peran laki-laki dan perempuan pada semua aspek. Karena fitrahnya Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan itu berbeda, berbeda bentuk tubuhnya juga fungsi dan tingkatannya. Perempuan memang bisa mengangkat galon tapi ketika ada laki-laki didekatmu, maka fungsikanlah ia pada perannya. Jadi sebagai perempuan mari lebih bijak menyikapi "emansipasi" ini.
Salam hangat dan Selamat Hari Kartini
@dwiitavita
Kita adalah kartini Indonesia di Steemit dan pulau Formosa Mba @dwiita😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit