Polisi mengungkap alasan sopir truk tronton kecelakaan maut di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) M Ali (47) tak membanting setir sebelum menabrak sejumlah kendaraan. Ali mengaku panik detik-detik menjelang kejadian.
*Faktor kepanikan turut berpengaruh di situ," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Yusuf Sutejo kepada detikcom, Jumat (21/1/2022).
Yusuf mengatakan, kejadian yang begitu cepat membuat sopir tak sempat berpikir agar membanting setir ke arah kiri, sebuah area kosong di tepi jalan.
"Karena di video itu (kejadiannya) tak sampai 10 detik di situ," kata Yusuf.
Selain itu, faktor beban truk hingga 20 ton serta kontur jalan yang menurun membuat truk maut sulit dikontrol.
*Karena itu kan jalan juga menurun di depannya banyak antrean. Yang jelas sopir truknya panik, nggak sempat berpikir jauh," katanya.
Seperti dalam rekaman CCTV, terlihat jelas truk maut yang dikendarai
tersangka berada di lajur kiri kendaraan yang di depannya lebih sedikit
kendaraan. Jika lebih ke kiri lagi, terlihat area yang cukup kosong. Saat hilang kendali, alih-alih truk maut itu tetap melaju di lajur kiri. Truk tronton justru berbelok ke kanan yang di depannya banyak motor dan
mobil yang sedang menunggu lampu merah di Simpang Rapak.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pihak mempertanyakan kompetensi
sang sopir yang tak membanting setir ke arah kiri sebab bisa
meminimalisir risiko kecelakaan. Salah satunya datang dari Anggota
Komisi Hukum DPR RI, Habiburokhman yang meminta polisi mendalami
mengapa sopir tak banting setir ke kiri..
*Harusnya dia banting setir ke kiri. Itu termasuk yang perlu didalami
dalam penyidikan," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (21/1).
Habiburokhman menilai sang sopir yang kini sudah jadi tersangka itu
memiliki skill yang nihil dalam mengemudi.
*Si sopir lalai sekali dan seperti tidak punya keahlian mengemudi. Kenapa orang seperti itu kok bisa jadi pengemudi truk tronton. Bagaimana dahulu proses dia direkrut, ada tes khusus atau tidak," katanya.