Sudah 22 Tahun bahtera rumah tangga kami berjalan mengikuti waktu, dalam perjalanan banyak menemukan jalan berbatu dan berlubang, kami anggap itulah hidup yang penuh dengan liku-liku. Namun liku-liku tersebut selalu kami nikmati sebagai bunga kehihidupan. Dalam perjalanan sudah ada empat orang penumpang, yang akan kami antar ke tempat dengan selamat.
Seiring dengan berjalan waktu, sedikit demi sedikit kita akan keropos. Umur kita dari hari ke hari terus berkurang dan akhirnya akan tercatat dalam sejarah bahwa kita pernah hidup.
(Renungan @ifwadi Bireuen)