KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

in kepemimpinan •  7 years ago 

B. Kepemimpinan Pembelajaran
Kepala sekolah sebagai kepemimpinan pembelajaran harus memahami dan menyadari sepenuhnya bahwa melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orangtua siswa merupakan prioritas karena urusan utamanya adalah pembelajaran yang melibatkan ketiga unsur tersebut. Jadi, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran lebih menekankan pada pelayanan prima dari pada menggunakan kekuasaannya.
Salah satu hal positif yang dilakukan kepala sekolah di sekolah adalah peran sebagai pemimpin pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada komponen-komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.
Kepemimpinan pembelajaran merupakan aktivitas Kepala Sekolah yang kesehariannya mempengaruhi orang-orang yang menjalankan kegiatan akademik disekolah, mereka adalah guru dan staf edukatif atau staf teaching. Kesibukan utamanya berhubungan dengan guru, baik secara perorangan maupun kelompok untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatan akademik, yaitu meningkatkan kegiatan mutu belajar mengajar. Konsep kepemimpinan pembelajaran terfokus kepada peningkatan mutu akademik, bukan pada kesibukan menangani administrasi sekolah seperti gedung, sarana fasilitas atau keuangan. Seluruh kesibukannya diperuntukkan mempengaruhi kegiatan akadmik di sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran yang ada disekolah. Pimpinan bekerja sama dengan guru dan statnya baik individu maupun kelompok untuk bahu membahu memikirkan dan memecahkan masalah mutu pendidikan di sekolahnya. Yang diutamakan untuk mendapat prioritas dalam aktivitasnya adalah memperbaiki dan meningkatkan mutu belajar mengajar dengan memperbaiki kinerja guru yang menanganinya. Konsep kepemimpinan pembelajaran menetapkan guru sebagai pedoman utama dalam peristiwa pembelajaran yaitu sebagai agen utama bagi terjadinya proses pembelajaran. Guru merupakan faktor terpenting dalam peristiwa terjadinya proses belajar melalui kegiatan guru mengajar. Dalam kepemimpinan pembelajaran faktor utama yang harus dipengaruhinya adalah guru agar mereka mengutamakan perbaikan mutu mengajar supaya terjadi peningkatan pada proses belajar mengajar. Peningkatan kemampuan mengajar guru akan berpengaruh terhadap pertumbuhan prestasi belajar murid yang menjadi tanggung jawabnya. jika guru belajar, tumbuh, dan bertambah mampu, karena supervisor membimbing pertumbuhan guru, murid juga akan tumbuh pesat dalam kepandaian. Konsep ini berbeda dan bertentangan dengan konsep dan pengertian kepemimpinan pada umumnya yang biasanya menekankan kepada terselenggaranya kelancaran sebuah organisasi, yang tidak melakukan konsentrasi pada pertumbuhan mutu akademik. Pendekatan kepemimpinan pembelajaran didasarkan pada pendapat bahwa pengajaran merupakan aspek utama dalam sekolah yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan dengan memberikan bimbingan dan layanan profesional pada mereka yang bertanggungjawab dalam menjalankan tugas akademik. Peningkatan kinerja guru yang melaksanakan tugas pembelajaran menjadi pusat perhatian untuk ditingkatkan. Sebab disitulah inti permasalahan sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Kepemimpinan pembelajran berusaha mempengaruhi guru-guru dan tenaga akademik lainnya agar berusaha memperbaiki dan menyempurnakan mutu layanan belajar suaya peserta didik memperoleh bimbingan dan bantuan yang diperlakukannya ketika mereka belajar. Oleh karena itu, kepemimpinan pembelajaran berfokus pada guru karena mereka yang menanganinya. Peningkatan mutu pembelajaran dicapai dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru yang melaksakannya, mereka dibina supaya menjalankan tugas dengan baik. Mereka dibina agar kecakapan dan kesanggupan yang mereka miliki dicurahkan sepenuhnya untuk meningkatkan proses belajar peserta didik dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. Kemampuan dikembangkan, seluruh potensinya dimamfaatkan kepada untuk menangani pembelajaran. Sesungguhnya guru-guru memiliki potensi yang besar pada dirinya masing-masing, namun potensi tersebut belum dinyatakan pada aktifitas kegiatan mengajar secara penuh karena belum memperoleh rangsangan dan motivasi dari pengawas selaku supervisor ataupun pimpinan sekolah maupun seniornya. Kepemimpinan pembelajaran merupakan kemampuan dalam mempengaruhi mereka untuk memberi motivasi dan menyadarkan supaya guru-guru bekerja dengan sepenuh kapasitas kemampuan. Kesadaran bekerja yang tulus dalam menjalankan tugas mengajar itulah yang nampak dalam kegiatan belajar peserta didik, sehingga secara berkelanjutan akan meningkatkan mutunya.
Cara-cara kepala sekolah melaksanakan kepemimpinan pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut ini:

  1. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran.
  2. Melakukan sosialisasi tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran.
  3. Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru.
  4. Menerapkan ekspektasi yang tinggi.
  5. Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya.
  6. Membentuk kultur sekolah yang kondusif bagi pembelajaran.
  7. Membangun learning person dan learning school.
  8. Menyediakan sebagian besar waktu untuk pembelajaran dan selalu mempunyai waktu untuk guru dan siswanya.
  9. Melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orang tua siswa.
  10. Melakukan koordinasi terhadap guru, siswa, dan orangtua siswa.
  11. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran.
    Keinginan kepala sekolah melaksanakan pengawasan berbasis supervisi dalam bentuk pengawasan profesional kearah yang lebih sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu pembelajaran PAI disekolah, merupakan suatu kebutuhan yang nyata, kesadaran bahwa pada saat sekarang ini upaya peningkatan mutu harus menjadi prioritas dan kebutuhan belajar sebab menghadapi perkembangan kemajuan yang semakin pesat, persaingan antar sekolah dan mengikuti perkembangan zaman. Untuk keperluan yang demikian itu, waktu yang seharusnya dilaksanakan lebih banyak memperhatikan peningkatan mutu profesional guru, sebab setiap peningkatan kemampuan profesional guru akan dialirkan menjadi proses belajar mengajar yang lancar melalui kepemimpinan pembelajaran.
    Guru sebagai penentu mutu pendidikan haruslah bermutu dan bekinerja dengan baik dalam era globalisasi dengan berusaha menguasai beragai macam teknologi informasi dan komunikasi, karna salah satu aspek yang mengalami perubahan yang sangat dahsyat adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi yang membuat dunia ini terasa semakin sempit. Guru sebagai penentu mutu pendidikan dalam sistem pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat strategis dalam proses pembelajaran secara khusus dan dalam proses pendidikan secara umum. Maka bagi setiap kepala sekolah yang profesional pasti menciptakan guru-guru yang profesional sehingga lahirlah siswa-siswa yang berhasil dalam pendidikan. Karena tujuan utama kepemimpinan pembelajaran adalah memberikan layanan prima kepada semua siswa agar mereka mampu mengembangkan potensi, bakat, minat dan kebutuhannya.
    Guru sebagai pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi para pendidik di jenjang pendidikan tinggi (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI pasal 39 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Oleh karena itu, para guru wajib mengembangkan kemampuan profesionalnya agar dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas, karena pendidikan dimasa yang akan datang menuntut keterampilan profesi pendidikan yang bermutu.
    Guru sebagai tenaga profesional harus memenuhi beberapa kriteria, sebagai berikut ini:
  12. Mempunyai komitmen terhadap siswa dan prosesnya.
  13. Menguasai mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengerjakannya kepada siswa.
  14. Bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagi cara evaluasi.
  15. Mampu berfikir yang sistematis tentang apa yang dilakukan dan belajar dalam linkungan profesinya. Jika guru dapat memenuhi kriteria tersebut, maka guru akan menunjukkan kinerja yang baik.
    Untuk meningkatkan profesionalisme guru di institusi pendidikan, peningkatan motivasi kerja, kerja atau produktivitas kerja, dan pemberian berbagai jenis pelatihan dan pendidikan profesi kepada para guru sangat diperlukan. Selain itu, juga diperlukan kebijakan pemerintah dalam pengembangan sumberdaya manusia.
    Lima upaya dalam meningkatkan mutu guru yang profesional, yaitu (1) meningkatkan kemampuan yang profesional, (2) upaya profesional, (3) kesesuaian waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profsional, (4) kesesuain anatara keahlian dan pekerjaannya, (5) kesehjateraan yang memadai, maka Kelima faktor tersebut menjadi barometer dalam mengukur guru.
    Bersama guru kepala sekolah berusaha menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan dengan memelihara persahabatan dan persaudaraan yang baik sebagai modal dalam meningkatkan mutu pembelajaran disekolah. Keinginan utama kepala sekolah dalam kegiatan mensupervisi, dikonsentrasikan pada peningkatan mutu pembelajaran yang terarah pada usaha membantu guru agar bisa keluar dari kesulitan mengajar yang dihadapinya dengan cara memperkaya kemampuan dan pengetahuan.
    Kepemimpinan pembelajaran yang penulis maksud adalah kepemimpinan yang mempunyai kehebatan dalam memimpin sebuah organisasi sehingga organisasi kepemimpinan pembelajaran tersebut dapat maju. kepemimpinan pembelajaran sebagai upaya memimpin para guru agar mengajar lebih baik, yang pada gilirannya dapat memperbaiki prestasi belajar siswanya.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!