Jayapura, Jubi – Satu di antara korban tertembak saat kerusuhan pecah di Kabupaten Mappi, Papua Selatan, akhirnya meninggal dunia.Perwakilan keluarga korban, Rovin Sirmi mengatakan korban meninggal bernama Moses Erro, 35 tahun yang tertembak di bagian paha dan lutut.
“Korban Moses Erro meninggal dunia pada Sabtu, 17 Desember 2022. Kami dari pihak keluarga meminta pelaku penembakan dapat dihukum sesuai aturan yang berlaku,” kata Rovin Sirmi saat menghubungi Jubi melalui panggilan teleponnya, Sabtu malam (17/12/2022).
Rovin Sirmi yang merupakan tokoh pemuda Suku Wiyagar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan itu juga mengklarifikasi pernyataan Polda Papua yang menyebut rusuh di Mappi dipicu perselisihan dua kelompok warga yang dalam pengaruh minuman beralkohol (minol) pada 14 Desember 2022.
Pernyataan itu, sebelumnya disampaikan Perwira Penghubung Polda Papua di Provinsi Papua Selatan, Kombes Erick K. Sully.
Rovin Sirmi menjelaskan peristiwa itu berawal ketika seorang warga, Mohan Bapaimu memalak salah seorang remaja bernama Martinus Base pada Rabu siang, 14 Desember 2022.
Insiden itu terjadi di depan SMK Negeri 1 Obaa, Kabupaten Mappi. Korban saat itu hendak ke pasar membeli ikan. Namun dalam perjalanan korban dipalak oknum yang diduga dalam pengaruh minol.
“Adik Martinus Base, tidak menuruti permintaan terduga pelaku, karena ia tak punya uang. Ia hanya disuruh membeli ikan. Sempat terjadi perdebatan, terduga pelaku kemudian melukai korban dengan benda tajam. Terduga pelaku langsung lari ke Polres Mappi mencari perlindungan,” ucapnya.
Mappi
Katanya, keluarga dan kerabat Martinus Base yang tidak terima perbuatan pelaku mendatangi Polres. Mereka meminta polisi mengeluarkan pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Namun polisi tidak mungkin bisa menuruti permintaan keluarga korban. Polisimenenangkan keluarga korban dan meminta mereka pulang,” ujaranya.
Menurutnya, saat keluarga dan kerabat korban dalam perjalanan pulang dari Polres Mappi, ada seseorang yang memvideokan mereka. Keluarga dan kerabat korban tidak terima dan marah. Di situlah situasi mulai memanas.
“Amukan masyarakat semakin besar sampai pukul 17:40 WIT, membuat aparat gabungan TNI/polri yang sedang siaga, langsung mengeluarkan tembakan peringatan ke atas. Mendengar bunyi tembakan, masyarakat langsung lari berhamburan menuju bunyi tembakan,” kata Rovin Sirmi.
Ia mengatakan, keluarga korban yang emosi terhadap pelaku spontan merusak mobil polisi yang datang ke lokasi. Satu anggota polisi pun terkena sabetan benda tajam.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit