Bukan sebuah olokan bagi orang-orang yang menyalahgunakan kehidupan ini dengan bersenang-senang ria tanpa memikirkan tujuan hidup, dan
Bukan sebuah pujian tapi sebagai kewajiban menghargai seseorang yang lebih mendekatkan diri kepada kemenangan.
Setiap orang pasti mempunyai akal, dan setiap orang yang memiliki akal sehat pasti akan berfikir untuk memecahkan suatu masalah, tetapi tidak sedikit pula orang yang memiliki akal sehat untuk digunakan kejalan kebodohan yang sia-sia.
Bagaimana bisa demikian?
Tentu saja bisa.. Dapat kita lihat dilapangan, beberapa tempat tongkrongan dan cafe-cafe yang dominan isinya semua anak-anak muda yang bakal memimpin negara ini, tetapi pertanyaannya kenapa harus di cafe-cafe?
Kenapa tidak di tempat-tempat ibadah? Dan apa yang dikerjakan oleh anak-anak muda itu? Jika ini adalah budaya, Apakah orang-orang terdahulu melakukankebudayaan tersebut? Sehingga sekarang kebanyakan orang berkumpul di cafe-cafe?
Kita tidak bisa bayangkan jika negara ini penuh dengan bencana tetapi sedikit anak-anak muda yang ikut mencegah bencana itu? Malah anak-anak muda sekarang meramaikan tempat-tempat tongkrongan.
Pernahkah kita berfikir wahai anak muda? Bahwa kita harus berdiri didepan untuk menjadi pemimpin dimasa depan? Tetapi kenapa kita masih di tempat-tempat yang tidak mendukung dan tidak menggambarkan perjuangan? Kenapa kita tidak duduk dalam masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya? Agar apa, agar kita tahu agama juga sebagai pondasi, agama juga sebagai senjata untuk kita mencapai kemenangan.
Mungkin dengan cara lain, menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa dengan cara berdoa kepada-Nya
foto seorang remaja duduk dan membacakan ayat suci al-qur'an untuk disampaikan kepada pahlawan yang telah gugur
Mungkin ini sebuah tamparan untuk kita semua, kenapa kebudayaan itu tidak pernah diramaikan oleh orang-orang.
Semoga dengan tulisan ini kita semua sadar akan tugas kita sebagai anak muda, dan semoga kita semua bisa menghargai usaha-usaha para pahlawan terdahulu.
