Alasan rawat di unit perawatan kritis karena membutuhkan monitoring intensive dan perawatan diberikan untuk dukungan kehidupan. Beberapa kondisi atau alasan yang menyebabkan pasien dirawat di unit perawatan intensive (Black and Hawks 2005, page 160).
B. Peran dan fungsi perawat kritis
Perawat critical care mempunyai berbagai peran formal yaitu: bedsite nurse, pendidik critical care, case manager, manager unit atau departemen (kepala bagian), perawat klinis spesialis, dan perawat praktisi. (Black and Hawks (2005, page 164).
C. Proses keperawatan area keperawatan kritis
Proses keperawatan memberikan suatu pendekatan yang sistematis, dimana perawat keperawatan kritis dapat mengevaluasi masalah pasien dengan cepat. The American Asosiation of Critical care Nurses (AACN) menyusun standar proses keperawatan sebagai asuhan keperawatan kritikal. Proses keperawatan adalah susunan metode pemecahan masalah yang meliputi pengkajian, analisa (diagnosa keperawatan), perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
D. Efek kondisi kritis terhadap pasien dan keluarga
Stres dan penyakit merupakan efek dari kondisi kritis terhadap pasien. Stres didefinisikan sebagai suatu stimulus yang mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi fisiologis dan psikologis. Pada kenyatannya bahwa dengan diterimanya pasien di unit perawatan kritis menjadikan tanda adanya ancaman terhadap kehidupan dan kesejahteraan pada semua inidividu yang di rawat. Disisi lain perawat keperawatan kritis merasakan bahwa unit perawatan kritis tempat dimana hidup dengan kewaspadaan keamanan. Disisi lain juga pasien dan keluarga merasakan bahwa dengan diterimanya di unit perawatan kritis sebagai tanda akan tiba kematian karena pengalaman mereka sendiri atau dari orang lain. Karena perbedaan persepsi tentang keperawatan kritis antara pasien, keluarga dan perawat terputusnya komunikasi kedua pihak harus diantisipasi.
E. End of life di keperawatan kritis
End of life atau kematian terjadi apabila fungsi pernafasan dan jantung berhenti. Pada umumnya kematian disebabkan oleh penyakit atau trauma yang mengakibatkan mekanisme kompensasi tubuh berlebihan. Penyebab langsung kematian adalah gagal nafas dan shock yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah untuk memenuhi kebutuhan organ vital seperti ginjal, otak, dan jantung. Multiple Organ Disfunction Sindrome (MODS) merupakan problem patologis di unit perawatan kritis yang menjadi penyebab kematian. Tidak adekuatnya aliran darah pada jaringan tubuh menjadikan sel kekurangan oksigen. Pada keadaan hipoksia tubuh melaksanakan metabolisme tampa mengunakan oksigen,
(anaerob) disertai asidosis, hiperkalemia, dan iskhemia jaringan. Perubahan secara dramatis pada organ vital menujukan pelepasan dari toxin hasil metabolisme dan kerusakan enzim. Ini adalah proses yang menjelaskan bahwa sudah terjadinya Multiple Organ disfunction sindrome (Mary K, dalam Ignatavicius, 2006. Page 105).F. Aspek psikososial keparawatan kritis
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap perubahan psikososial pasien diunit perawatan kritis oleh karena penyakit dan efek dari alasan dirawat. Dukungan psikososial dibutuhkan oleh pasien pada unit perawatan kritis, termasuk bantuan dalam mengatasi efek perawatan dirumah sakit sebanding dengan penyakit kritis yang dialami pasien. Suara dan aktivitas-aktivitas di unit perawatan intensive atau unit perawatan kritis mengganggu pasien selama 24 jam. Lebih dari itu pasien harus mengatasi rasa sakit, rasa takut akan penyakitnya. Mekanisme koping normal akan berkurang pada semua pasien dan kemungkinan tidak ada respon mekanisme koping normal yang berlangsung pada pasien. Untuk pasien yang kehilangan kemampuan untuk menghindari rasa takut atau nyeri dan kemampuan menganalisa situasi secara objektif dibutuhkan tindakan untuk mengendalikannya. Imput sensori
Kelainan Sensori adalah problem yang sering dihadapi di unit perawatan kritis oleh pasien. Imput sensori dengan menggunakan panca indera yang selama ini digunakan dengan baik tidak dapat difungsikan dengan optimal (Hudac dan Gallo, 2005). masalah sensori di unit perawatan kritis yaitu Kehilangan Sensori, kelebihan sensori.Dampak psikososial
Asuhan keperawatan pada pasien yang dirawat di icu atau perawatan kritis tetap mempertimbangkan aspek biologis, psikologis, sosiologis, spiritual, secara komprehensif. Dampak psikososial pada pasien yang dirawat di unit perawatan kritis adalah: kekacauan mental akut (Dillirium), Pengkajian Hemodinamik
Pasien yang mengalami penyakit kritis diikuti dengan kondisi hemodinamik tidak stabil, membutuhkan pemantauan yang sering atau intensive terhadap nilai-nilai atau ukuran parameter tertentu. Pharmakologi pada asuhan keperawatan kritis.
Pemberian obat pada tatanan keperawatan kritis dengan cara titrasi. menggunakan Syring Pump dan Infus Pump. Tujuan terapi titrasi ialah memberikan obat atau cairan secara bertahap, step by step, menyesuaikan dengan respon yang dikehendaki. Terapi dapat berubah dalam hitungan detik, menit dan jam. Beberapa obat yang sering digunakan dikeperawatan kritis yiatu: Morfin, Nitrat, Dopamin, Dobutamin, Non epinefrin (Vascon), Adrenalin (epinefrin), Sulfas Atropin, Perdipin, Furosemid, amiodaron (Cordaron), natrium Bikarbobat dll.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
@ghea
Great content!
Thanks for sharing!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit