Ya Rabbi, tetapkanlah aku dalam syukur...
Besar keinginanku membahagiakan mereka yang aku cintai. Terlebih kedua orangtuaku. Setiap apa yang aku lakukan dahulu selalu ku niatkan ingin membuat wajah mereka senantiasa dalam keadaan tersenyum.
Tetap kuusahakan jangan sampai mereka menangis dan bersedih karena ulahku.
Berbagai pekerjaan ku lakoni. Mulai menjadi seorang guru honorer, menjual pulsa, menjual minyak, menyambi sebagai tukang becak, hingga berjualan online. Itu semua semata agar aku bisa membahagiakan mereka.
Bahkan aku pernah mengadu nasib menjadi abdi negara namun langkahku kandas di ujung jalan. Pikirku dalam hati mungkin Allah punya rencana lain.
Saat ini aku masih berjuang, walau masih merangkak tetapi aku tetap bersyukur dengan segala ketetapan Sang Pencipta.
Saat melihat banyak kawan-kawanku yang sudah sukses. Menjadi PNS, Dokter, bahkan bisa membeli mobil. Aku tetap optimis Allah punya tujuan Nya sendiri untuk ku nanti.
Aku tak minder walau hanya bisa menabung untuk merawat si kuda besi peninggalan Ayahku tercinta.
Namun sesekali aku memang menitikkan air mata karena belum bisa membelikan mobil baru harapan almarhum ayahku.
Dalam senyap terkadang aku menyesal. Namun aku tahu Ayahku tetap sayang padaku dan aku tetap sayang padanya.
Ya Rabbi, bila memang aku tak kau takdirkan kaya didunia ini. Maka tetapkanlah saja hatiku untuk senantiasa bersyukur pada Mu, amin...