Pekerjaan di bidang Konsultan Properti saat ini menjamur dan banyak diminati. Hal ini bisa dikatakan berbanding lurus dengan investasi properti yang banyak dilirik oleh masyarakat. Perusahaan atau individu yang hendak membeli property, umumnya membutuhkan bimbingan dan pengetahuan dari Konsultan properti agar tidak salah dalam melangkah.
Tugas Konsultan properti yaitu mampu memberikan pengetahuan serta nasihat mengenai trend ekonomi dan demografi sehingga dapat memandu konsumen sehingga membangun integritas serta kepercayaan.
Selain itu, konsultan properti juga bertugas memberikan saran, menganalisa, advokasi, membuat laporan serta memberikan strategi pada bidang properti. Beberapa pekerjaan tersebut tentunya membutuhkan pengetahuan serta kompetensi teknis yang luas di bidang properti.
Konsultan properti diminta dapat mencari solusi untuk perencanaan serta merancang solusi untuk nilai ekonomi secara terukur. Sektor jasa yang umumnya ditawarkan oleh konsutan properti yaitu analisa permintaan pasar baik untuk penyewa, pembeli atau tingkat sewa.
Kemudian studi pra pembangunan, proyek analisa kelayakan serta pelaporan, negosiasi dengan pihak lain dan finalisasi, ananalisa keuangan berpeluang investasi, manajemen pembangunan, negosiasi dalam penjualan aset serta strategi untuk perbaikan serta pembangunan kembali. Sebagai konsultan properti, tentu hal yang paling dibutuhkan adalah keterampilan komunikasi dan negosiasi.
Ada banyak tugas konsultan properti yang dalam pelaksanaannya harus dirancang secara kreatif, rapi serta mudah dijalankan oleh kliennya sehingga dapat dipraktekan secara langsung. Pertama yaitu melakukan riset dan survey di pasar. Survei tersebut dilakukan secara langsung di kota maupun di tempat proyekproperti. Konsultan properti harus bisa melihat pada kondisi pemasaran. Sehingga mampu mengetahui keinginan konsumen serta dari gaya mana konsumen dapat mudah tertarik.
Selanjutnya konsultan properti mampu membuat rencana untuk program marketing tahunan secara komprehensif. Tentu saja program yang dibuat tidak boleh asal-asalan. Program tersebut dibuat dengan memikirkan beberapa hal terkait seperti biaya yang keluar, pihak yang mendukung serta kemungkinan terburuk apabila program yang dirancang gagal. Kemudian tugas lainnya yaitu mampu menetapkan target dari penjualan, membuat suatu anggaran yang rasional, mementoring dalam pelaksanaan program, melakukan pelatihan pada SDM internal hingga mengevaluasi program yang dirancang.