Surat Cinta Untuk Steem,
source; @sasongkoanis's instagram
Berawal dari kita SMP, kamu memandangku dengan senyumanmu yang berbahaya itu. Bisa meluluhkan hati semua wanita. Ah, atau aku saja yang berlebihan? Saat kau tersenyum padaku aku berusaha untuk cuek, tidak menggubris. Hari demi hari, waktu demi waktu kau terus melengkungkan bibirmu ke atas saat berpapasan denganku. Lama – kelamaan aku tergoda. Dan akhirnya membalas senyummu. Saat hari itu juga aku mencari tau siapa kamu sebenarnya.
Ya, Steem! Kau Steem. Lelaki kelas sebelah yang suka bermain bola di lapangan saat jam istirahat tiba. Pada hari itu juga pas dengan hari pertama aku membalas senyummu, malamnya kau mengontakku. Lalu ku tanya, dapat darimana nomer handphone ku. Kau bilang dapat dari kakakku. Yang saat itu kakak kandungku sendiri menjadi kakak kelas ku yang masih duduk di bangku kelas 3. Dan aku masih kelas 1 SMP.
“Oh oke. Ada apa?” ku jawab pesannya.
“Tidak apa – apa hanya ingin mengontak dan memastikan ini benar kamu atau bukan” Balasnya.
Awal – awal aku membalas pesanmu dengan singkat dan bahkan jarang ku balas. Tetapi kau terus mengirimkan pesan. Untuk yang kedua kalinya aku tergoda. Melihatmu sangat antusias mengirimkan pesan untukku, aku jadi sering membalas. Dan kita terus saling mengirimkan pesan selama kurang lebih 3 bulan. Ketika aku sudah mulai nyaman, Kau tiba – tiba menghilang. Tidak mengontakku lagi. Ku bertanya – tanya dalam diriku. Ada apa sebenarnya?
Setelah beberapa hari selanjutnya, aku mendapat kabar dari sahabatku sendiri. Kalau kamu mendekati temanku, alias suka dengan temanku sendiri. Hahahahahaha aku tertawa dalam hati. Aku merasa tertipu denganmu saat itu. Saat aku sudah mulai merasa nyaman, kau malah menghilang. Sedih sih tapi juga sebel. Saat hari itu aku tidak mau lagi memandangmu. Entah kenapa rasanya sebel banget waktu itu. Dan berlanjut sampai kelas 2 SMP rasa jengkel itu masih ada. Tetapi aku berfikir lagi. Okelah kalau itu maumu, mungkin aku harus memaafkan. Jika dipikir – pikir itu hak mu untuk suka dengan orang lain aku tidak bisa melarang toh aku bukan siapa siapa.
Dari pertengahan SMP kelas 1 kita tidak kontak – kontakan sampai pertengahan SMA kelas 1. Entah Tuhan merencanakan apa, kau tiba – tiba muncul lagi dan mulai mengirimkan aku pesan lagi. Karena aku sudah menganggap biasa saja dan seolah – olah tidak pernah terjadi apa – apa, aku membalas sapaanmu. Kita sudah berteman seperti biasa. Tapi pesan kali ini beda. Via direct message (dm) twitter. Pesan yang berawal dengan curhat tentang mantanmu. Aku pun juga begitu sebaliknya.
Jadi, waktu kelas 2 SMP kita sama – sama memiliki pasangan. Dan nggak tau kenapa waktu dia nge-dm twitter, saat itu juga dia sedang galau sama dengan keadaanku. Kita jadi teman curhat yang tidak terlalu intense. Sampai suatu saat kau putus dengan pasanganmu yang sudah kalian jalin setahun lebih waktu itu. Kemudian beberapa bulan selanjutnya aku juga putus dengan pasanganku. Lagi lagi kamu galau. Galau yang bisa dibilang sangat amat galau. Sedih. Kau nggak tau harus berbuat apa selain kepikiran mantanmu itu. Ya wajar, kau sesayang itu dengan pasanganmu. Tapi, aku juga. Aku juga sedih. Hal itu membuat kita saling bercerita. Tidak via dm twitter, melainkan line messanger. Dari situ kita mulai dekat lagi. Tetapi dekat kali ini beda tidak seperti dulu. Kita bersahabat. Dan aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan tertarik lagi padamu seperti dulu. Kita bersahabat, ya sudah bersahabat saja. Tidak lebih dari itu. Kita saling mengerti, mendengarkan, support dsb. Bermain dan menghabiskan waktu bersamamu dan teman – temanku yang lain saat malam minggu. Sudah nyaman satu sama lain. Tidak terasa tahun ke tahun begitu cepat berlalu sampai akhirnya kita berdua bisa move on dengan pasangan masing – masing sebelumnya. Kita terus menjalani hubungan sebagai sahabat sampai beberapa tahun. Dan akhirnya, kita berdua merasakan hal yang sama. Nyaman. Yang lebih dari seorang sahabat. Hahahaha. Ya. Ini yang aku takutkan. Setelah beberapa saat berbincang dan kamu berkata ingin memilikiku bukan sebagai sahabat saja. Lebih dari itu. Awalnya aku ragu. Tetapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Dan seklibat aku teringat kejadian saat SMP, apa kau akan menghilang lagi saat aku sudah terlalu sayang denganmu? Pikiran itu tiba – tiba saja muncul dan aku berpikir, mungkin karena dulu SMP sifat mu masih kekanak – kanakan, suka sukaan yang tidak seperti sekarang yang sudah lebih dewasa.
Setelah beberapa waktu.. Kemudian aku “iya” kan dengan disertai embel – embel pembahasan kejadian saat SMP. Sebenarnya sudah sering kali kita bahas sih, tapi tidak apa – apa supaya kamu ingat saja. Hehe. Maafkan aku yang kebanyakan takut ya..
Tanggal 6 bulan Mei 2016, kita sepakat untuk lebih dekat dari sahabat. Ya, sebut saja sebagai pacar. Dan.. Alhamdulillah sekarang sudah hampir 2 tahun bersama. Nggak kerasa banget. Atau aku yang terlalu menikmati?
Awal kita bersama banyak hal yang manis dan pahit. Tapi kebanyakan pahitnya hehehe. Tetapi kita bisa belajar dari situ, Steem. Sampai ada di titik dimana kita jenuh. Dan ada masalah yang cukup besar setelah 1 tahun bersama. Dari masalah itu, yang membuat kita semakin belajar.
Steem, aku ingin kita bisa terus tumbuh dan berkembang bersama menjadi orang yang lebih dewasa lagi. Melakukan hal yang aku suka. Kamu suka. Kita suka! Melakukan hal positif bersama. Mewujudkan impian kita masing – masing dan mewujudkan impian kita bersama.
Sekarang, sudah berbeda dengan dulu. Aku, kamu dan kita. Aku bisa merasa lebih bahagia dengan hubungan kita yang sekarang. Kamu benar – benar sudah berbeda dari yang dulu dan jaaaaaaaaauh lebih baik. Aku sangat bersyukur.. Rasanya ingin setiap waktu berdoa kepada Allah agar kamu dan aku bisa terus bersama sampai kita jadi debu. Bisa terus saling menginspirasi dan support satu sama lain.
Semoga hari yang baik selalu berpihak pada kita, Steem! :))
—
Postingan ini aku buat untuk mengikuti Kontes Surat Cinta Steem yang diadakan oleh @bahagia-abri.
Terimakasih teman-teman yang sudah membaca postinganku. Silakan FOLLOW @salmanarulita dan jika ingin upvote boleh banget, apalagi meresteem hihi. Semoga kita bisa terus berkarya dan saling menginspirasi ya! :)