Suara yang tidak berbunyi

in kopi •  7 years ago  (edited)

Jarum jam berdenting, seolah semua manusia di ruangan ini menyudutkannya. Tapi ia terus bergerak, menunjukkan pada manusia tentang pergerakan waktu.

IMG_20170104_171747.jpg

"ada! tapi itu kualitas paling rendah. masak iya, kita yang punya kopi kita yang minum kulitas rendahnya". Seorang pria mencoba mengutarakan pendapat pada beberapa temannya yang duduk melingkar entah dalam kesadaran penuh mendengar atau sedang didunia mereka sendiri.

Tepat dimeja yang menjadi pusat berkumpulnya pria-pria ini, ada tiga jenis menu yang mereka nikmati. Dua gelas Hot chocolate, satu gelas espresso dan dua gelas sanger (perpaduan kopi dan susu). Dan tepat didepan sang pria yang mengutarakan argumennya tadi, secangkir sanger yang hampir tandas menjadi rendah diri dengan komposisi yang diracik menjadi wujudnya (kopi kulitas rendah dan susu kental).

Kenapa aku yakin dengan komposisinya? karena tangankulah yang menjadi pelaku utama munculnya kopi kualitas rendah (defect) menjadi berharga dan dinikmatinya sampai hampir tandas, mengiringi cerita sore mereka.

Disudut yang berbeda, secangkir teh dan secangkir kopi tumbuk dengan ampas yang masih membumbung dibiarkan oleh pemiliknya tergeletak diatas meja. Ketiga remaja ini sepertinya siswa pasantren yang tidak jauh dari sini. Sepertinya tidak akan ada cerita yang mereka bagi bersama, ketiganya sibuk dengan telepon genggamnya masing-masing.

Lagi-lagi jam dinding menunjukkan pergerakan waktu, lantunan surah al-mukminun dari corong masjid menjadi penguat azan magrib dalam waktu dekat akan berkumandang. Volume musik diturunkan, masih dalam prinsip bisnis agar pelanggan merasa "lebih nyaman".

Sesaat kemudian sebuah kereta berhenti dan diparkirkan dengan rapi. Pelanggan tetap kedai kopi ini dengan corak yang berbeda. Kedua pemuda pribumi desa ini, dengan status saudara kandung adalah petani kopi yang juga pekerja dipanglong kayu dan tidak jauh dari sini. Mereka memilih duduk dimeja dekat bartender. Juga dengan pesanan yang hampir selalu sama, segelas kopi tubruk dan segelas kopi black.

Hanya beberapa menit setelah dua cangkir kopi itu tersaji, kumandang azan magrib memecah sesaat aktivitas disetiap meja. Tiga remaja yang sedari tadi sibuk sendiri-sendiri, kini berdiskusi sesaat entah tentang apa. Beberapa pria remaja dalam lingkaran bincang kopi tadi masih meneruskan aktivitas mereka terlihat tidak terganggu sedikitpun, sedangkan gelas-gelas mereka kini dalam wujud lain, gelas kosong.

"kak, musiknya!" teguran berhias senyum lebar dari pelanggan tetap dengan menu tetap, segelas kopi tubruk.

Tangan kanan dengan jari jempol dan teluntuk menyatu hampir berbentuk bulat, sedangkan ketiga jari lain bebas membentang, menunjukkan respon yang cukup akurat pikirku. Tentunya, dengan senyuman balasan pula.

"azan kak, matikan kalau boleh" tambahnya.

Dengan anggukan pasti dan segera merespon sarannya, adalah spontanitas tanda setuju. Namun, teguran itu hanya sebatas teguran sepertinya. Fokusnya hanya beralih sebentar, kemudian ia kembali sibuk berbincang dengan sang adik yang masih menatap layar laptop.

Tidak ada pergerakan sampai iqamat selesai memberi kabar baik. Beberapa pria yang duduk dalam lingkaran tadi berubah diam tanpa beranjak, ketiga remaja dengan baju koko dan sarung yang menandakan mereka murid dari salah satu pasantren kini bergantian mencicipi dua gelas hidangan dimeja mereka tanpa melepas telepon genggamnya. Dan dua pemuda pribumi bersaudara, masih serius mendiskusikan sesuatu sambil menatap layar laptopnya.

Suara imam dimasjid menandakan rakaat pertama akan selesai, rakaat kedua dimulai, dan rakaat ketigapun akan segera dilaksanakan. Tidak ada yang berubah sampai shalawat telah mulai dilantunkan.

Mungkin karena pintu tertutup dan suara jalan raya mengaburkan suara mereka, rasa enggan menjadi pilihan.
Dengan jarak yang cukup dekat, antara masjid dan kedai kopi ternyata jauh lebih nyaman kedai kopi untuk mengakhiri aktivitas sore ini.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

hmmmm... sepertinya akhir zaman semakin jelas...

  ·  7 years ago (edited)

sepertinya,... :)
Terimaksih sudah mampir, dan mau membaca tulisannya, semoga bermanfaat