Saya yakin pak rektor tidak serius soal kopi
Maafkan bukan aku buruk sangka
Karena aku yakin engkau tidak mengigau
Karena dihadapanmu hari itu adalah para sarjana
Orang-orang yang kau beri sertifikat dengan baik
Kopi adalah hidup dan budaya kami
Yang akan kami bawa kemana saja kami pergi
Dan itulah yang membuat hari ini bernafas lega
Dengan secangkir kopi
Kami tertawa dan diam menyampaikan isi hati
Kopi adalah waktu
Yang membunuh kami menurutmu
Wahai guruku
Berikan kami ujaran yang banyak lagi
Karena kami menunggunya darimu
Sudah lama engkau diam
Sudah lama engkau tak lagi menghardik kami
Sudah lama engkau lelap di menara mu
Sudah lama engkau tak menyapa kami
Secangkir kopi buat pak rektor
Dua rektor telah pergi oleh peluru kesesatan zaman
Mereka menyapa kami selalu
Dihari-hari hidupnya
Mereka menghardik kami kalau salah jalan
Kami rindu mereka
Semoga engkau kini mau menggantikan rindu kami
Bukan untuk minum kopi
Buka dan cambuklah kami di Darussalam
Di tugu menara yang di sana engkau cetak sang pahlawan negeri
Secangkir kopi
Mungkin menyentakmu pagi ini
Beranilah seperti mereka yang telah pergi
Sunutlah kami lebih keras lagi
Biar jumud ini pergi
Karena kami lagi mabok kopi politik bendera dan basa basi perjuangan negeri
Pinggiran Kampus Tua Gle Gapui Sigli, 30 Maret 2016
Puisi ini pernah diterbitkan di acehtren.com tanggal 3 4 2016