Steemian, siapa yang mau dibohongi? Tentu saja jawaban Anda “tidak” kan? Saya teringat kepada sebuah pepatah, berbicaralah secara jujur walaupun itu pahit.
Satu kebohongan yang kita ciptakan mencipatakan kebohongan lainnya. Misalnya, jika Anda berbohong tidak masuk kerja karena sakit. Kemudian si bos bertanya sakit apa. Anda pasti akan menjawab jenis penyakit yang dapat diterima si bos sebagai alasan kuat. Kemudian si bos bertanya lagi apakah sudah berobat. Jawaban yang paling memungkinkan dari pertanyaan ini minimal sekali mencoba istirahat sejenak. Itu saja sudah tiga kebohongan. Bagaimana jadinya bila si bos bertanya enam pertanyaan? Berarti akan tercipta enam kebohongan dan mungkin berlipat ganda.
Kita harus mencontoh keteladan sifat Nabi Muhammad, salah satunya jujur. Rasulullah setiap berbicara sesuai dengan apa yang ia kerjakan. Sebelum diangkat menjadi Rasul, kejujuran Nabi Muhammad sudah diakui, terutama saat berdagang. Nabi Muhammad berdagang barang Khadija yang waktu itu belum menjadi istrinya. Khadijah pedagang terkenal yang sukses. Ia jatuh hati kepada Nabi Muhammad sebab sifat Rasulullah itu.
Kita seyogianya menghindari berkata bohong, apalagi di media sosial. Di zaman modern ini terlalu banyak kabar bohong (hoax) yang menyebar di instagram, facebook, twitter, blog, dan sebagainya. Pengguna media ini tergolong sangat banyak, mencapai miliaran. Kalau kita berbohong di media dan ratusan orang (minimal) membaca dan memercayai tulisan kita, sudah berapa dosa yang kita ciptakan? Angka tersebut bisa bervariasi.
Kita mesti menjaga tutur bahasa kita, baik itu melalui lisan dan tulisan. Sungguh kebohongan bisa merugikan kita sendiri. Saya teringat kisah seorang wartawan televisi menyandung seorang bapak yang tengah berlari menyelamatkan diri demi mendapatkan gambar yang bagus. Karena ketahuan berbohong wartawan tersebut dipecat dari tempatnya bekerja. Perilaku wartawan tersebut sangat keji. Ia memutarbalikkan fakta hanya untuk memenuhi egonya. Belum lagi soal media internasional yang memberitakan soal peperangan Palestina. Beritanya banyak tidak berimbang dan menyudutkan warga Palestina.
Dalam hidup di zaman penuh tantangan ini, kebenaran semakin mahal kita dapatkan. Orang-orang banyak berbohong untuk menaikkan reputasinya, ingin tampil sebagai sosok hebat, dan sebagainya. Apalah arti semua kebohongan itu. Kita hidup di dunia ini hanya sementara. Sementara itu kebohongan yang kita ciptakan bisa abadi.
Di Indonesia dan di beberapa kabupaten/ kota, sebentar lagi akan melaksanakan pemilihan pemimpin. Dalam banyak kasus, di momen kampanye berbagai kebohongan terjadi agar bisa menjatuhkan lawan dan meningkatkan citra diri. Belum lagi ditambah berbagai macam janji kampanye supaya meningkatkan jumlah suara. Maka, sebagai calon pemilih, kita tidak boleh serta merta memercayai setiap berita sensitif yang kita terima. Kita perlu cek dan ricek informasi tersebut, tidak menelannya mentah-mentah. Jadilah pribadi yang kritis dan objektif menyerap berbagai informasi yang masuk.
Melatih kejujuran seseorang harus dimulai sejak masa anak-anak. Kita perlu menanamkan ke dalam jiwa mereka betapa pentingnya menjadi orang jujur. Orang jujur dipandang mulia oleh Allah dan juga manusia. Berkomitmen berkata jujur merupakan sebuah anjuran yang sepatutnya ditaati bersama.
Tahukah kapan Anda tidak akan dipercayai lagi? Ada sebuah kisah menarik tentang sebuah kampung. Tiap malam di kampung tersebut ada petugas giliran jaga malam. Saat bertugas si petugas berbohong bila sekumpulan perampok masuk ke kampung. Suasana kampungnya menjadi gaduh. Ketika berbohong untuk kedua kalinya dengan hal sama, orang kampung masib juga memercayainya. Sayangnya, ketika perampok benar-benar masuk ke kampung tersebut, si petugas sekuat tenaga memberitahukan warga yang masih tertidur. Sayangnya, tidak satu pun yang memercayai si petugas. Akibatnya banyak harta benda masyarakat raib. Sungguh itu merupakan kerugian yang besar.
Jemaah steemian, mari sama-sama kita menjadi pribadi yang jujur. Kejujuran itu akan mengantarkan kita kepada hidup yang jauh dari kesulitan dan pandangan negatif orang lain.
Terima kasih sudah membaca postingan saya. Semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentat Anda bila berkenan!
Why Truth Is Important
Steemian, who would lie to? Of course your answer is "no" right? I am reminded of a saying, speak honestly even if it is bitter.
One lie we create creates another lie. For example, if you lie not to work due to illness. Then the boss asked what pain. You will definitely answer the type of illness that the boss can accept as a compelling reason. Then the boss asks again whether he has treatment. The most likely answer to this question is at least one attempt to take a break. That's all three lies. What happens when the boss asks six questions? This means that six lies will be created and may double.
We must imitate the example of the Prophet Muhammad, one of which is honest. The Prophet every speaks according to what he does. Prior to becoming an Apostle, the honesty of the Prophet Muhammad was recognized, especially when trading. Prophet Muhammad traded Khadija goods that were not yet his wife. Khadijah is a well-known successful trader. He fell in love with the Prophet Muhammad because of the nature of the Messenger of Allah.
We should avoid saying lies, let alone in social media. In modern times this is too much hoax (hoax) spread on instagram, facebook, twitter, blogs, and so forth. Users of this media are very numerous, reaching billions. If we lie in the media and hundreds of people (at least) read and believe our writing, how many sin have we created? The number may vary.
We must keep our speech languages, either through oral and written. Indeed lies can hurt our own. I remembered the story of a television reporter stumbling over a father who was running to save himself in order to get a good picture. Because caught lying journalist is fired from his place of work. The behavior of the journalist is very heinous. He twisted the facts just to fulfill his ego. Not to mention about the international media that preach about Palestine warfare. The news is a lot unbalanced and cornering the Palestinians.
In life in this challenging time, the more expensive truths we get. Lots of people lie to raise their reputation, want to appear as a great figure, and so on. What all the lies mean. We live in this world only temporarily. Meanwhile the lies we create can be eternal.
In Indonesia and in some districts / towns, it will soon implement the election of leaders. In many cases, at the moment of the campaign various lies occur in order to bring down the opponent and improve self-image. Not to mention the added promise of campaigns to increase the number of votes. So, as a potential voter, we should not necessarily trust any sensitive news we receive. We need to check and ripek the information, not swallow it raw. Be a critical and objective person to absorb the various incoming information.
Train someone's honesty should start from childhood. We need to instill into their souls the importance of being honest. Honest people are considered glorious by God as well as human beings. Committing to say the truth is a recommendation that should be adhered to jointly.
Do you know when you will not be trusted again? There is an interesting story about a village. Every night in the village there is a night shift guard. While on duty the officer lies when a bunch of robbers enter the village. The village atmosphere becomes rowdy. When lying a second time with the same thing, the villagers of fate also believe it. Unfortunately, when the robber actually entered the village, the officer with all his might told the people who were still asleep. Unfortunately, no one believed the officer. As a result many community possessions disappear. Really it is a big loss.
Steemian congregation, let us both become an honest person. Honesty will lead us to life away from the difficulties and negative views of others.
Thank you for reading my post. May be useful. Please leave your comment if you wish!
Jangan menyakinkan sebuah kebohongan dengan berbohong lagi 😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga sukses💪💪kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit