Belajar dari film Newton

Film Newton mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Newton Kumar, yang ditugaskan untuk menjadi penyelenggara pemilu disalah satu daerah yang dilanda konflik dan dikuasai oleh kelompok pemberontak, tidak hanya medan yang berat dihadapi akan tetapi sikap apatis pasukan keamanan yang ketakutan akan serangan gerilya oleh pemberontak.
Film ini juga menceritakan bagaimana Newton Kumar mencoba berusaha yang terbaik dalam melaksanakan pemilihan didaerah tersebut dengan memberikan akses masyarakat agar dapat melaksanakan pemungutan suara secara bebas dan adil meski ada kemungkinan hal tersebut susah untuk dilaksanakan.
Kekecewaan muncul disaat pemilih tidak muncul dan ketika para reporter asing muncul para pasukan keamanan memaksakan masyarakat untuk hadir di TPS dan menampilkan kesan bahwa pemungutan suara didaerah tersebut masih bisa dapat dilaksanakan walaupun didaerah konflik bersenjata.
Permasalahan lain muncul ketika salah satu dari mereka memasuki tempat pemungutan suara, dia menjadi bingung dengan mesin pemungutan suara dan bagiaman operasinya, dan disadari oleh Newton yang menjabat Ketua KPPS pemilih tidak tahu apa yang akan mereka pilih dan untuk apa mereka memilih, dan juga menjadi pertanyaan apakah mereka akan mendapatkan uang dari ini, dan inilah yang menjadi tantangan oleh Newton untuk meyakinkan bahwa suara yang mereka berikan untuk kemaslahatan bangsa dan negara agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan walau akhirnya pemilih juga tidak faham untuk apa mereka memilih.
Ada adegan dimana aparat keamanan bermain drama agar kegiatan pemungutan suara dapat diselesaikan dengan cepat dengan sebahagian pasukan berpura pura menjadi pemberontak dan menembakkan senjata, sehingga membuat Newton dan petugas kpps lainnya lari menghindar dan meninggalkan lokasi TPS. Hal ini disadari oleh Newton ketika dalam pelarian jika itu hanya drama yang dimainkan oleh pasukan keamanan, hingga saat mendapatkan pengetahuan semacam itu, dia mencoba berlari lebih cepat dari tim pendampingnya kembali ke tempat pemungutan suara, namun hal tersebut tidak berhasil dan Newton diamankan ketempat semula dan didalam perjalanan pulang Newton memutuskan untuk mengumpulkan suara empat warga desa yang tiba-tiba muncul dari dalam hutan. Kepala Keamanan enggan membiarkan mereka melakukannya.
Di sinilah film ini memberi penonton teka-teki situasi di daerah yang dilanda perang, melalui dua orang tanpa persaingan apapun, bertekad untuk menjalankan tugas mereka, namun merupakan perbedaan mencolok, yang memperlihatkan teka-teki kebenaran. Dengan menjalankan tugasnya dengan sangat serius, Newton mencuri senjata komandan pasukan dan memegang perwira tersebut dengan todongan senjata sampai penduduk desa memberikan suara mereka.

ada makna yang tersirat dari film tersebut yaitu seorang Newton yang menjaga Integritasnya sebagai penyelenggara dan menjadi pelajaran bagi bangsa kita bagaimana didaerah konflik dan miskin akan tetapi sudah menggunakan sistem pemungutan suara elektronik.