Ia datang … Ia datang ….” Aku terbangun oleh sorak-sorai teman-temanku …
Wah-wah ada apa ini. Mataku masih mengerjap-ngerjap. Tubuhku pun masih mengumpulkan nyawa. Tapi telingaku berfungsi dengan sangat baik. Teman-temanku sedang berbahagia, menyambut kedatangan … mmm …. siapa yang datang. Mengapa teman-temanku begitu bahagia menyambutnya ?
Aduh. Sinar matahari menghalangi pandanganku. Susah sekali melihat siapa yang datang. Sementara sorak sorai teman-temanku begitu riuh terdengar …
Aha ternyata dia … Kupu-kupu itu. Pantas teman-temanku bersorak senang. Kalau begini, aku juga mesti ikut senang.
Tapi sebentar. Kupu-kupu itu sudah hinggap di mahkota salah satu temanku.Oh, Tidak … aku terlambat. Ia telah memilih. Ia telah memilih temanku.
Aku kecewa !! aku hanya sedikit terlambat membuka mata. Aku hanya sedikit terlambat. Tapi aku kehilangan dia. Aduh … aku sedih sekali, dia telah memilih yang lain.
Tapi tunggu .. Ia terbang lagi. Ini berita bahagia. Mmm … atau berita sedih ya. Kulihat temanku tertunduk lesu, ketika kupu-kupu itu meninggalkannya. Bagaimana ini, aku harus sedih ataukah senang ? Aku kan jadi punya kesempatan mendapatkannya juga.
Maaf ya temanku. Aku juga ingin ia hinggap di mahkotaku. Seperti yang pernah kau rasakan. Seperti yang bunga-bunga lain dambakan. Tapi tunggu … bunga-bunga lain ? Bunga-bunga lain itu sekarang kembali meliuk-liukkan tangkainya, bermaksud menarik perhatiannya juga. Bahkan semakin banyak dari sebelumnya. Makin banyak saja sainganku. >_<
Makin banyak ternyata bunga-bunga indah di sini. Kupu-kupu itu pun makin terlihat gagah tatkala terbang mengitari taman ini, termasuk berputar-putar tak jauh di atasku. Dua hal yang membuatku makin sulit untuk terlihat olehnya. Yaa aku tahu, aku bukan bunga paling cantik. Aku juga tidak lebih spesial. Tapi aku juga ingin dia berhenti di sini … di mahkota ku. Tak bisakah ?
#wawansyaputra