Tahun 1975, Usaha Pembuatan leumang ini dimulai di Jalan Angsana dusun Blang Rayeuk, desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh oleh Almarhum Muhammad Saleh, Kini Usaha ini terus dilanjutkan oleh Ridwan anak wak saleh setelah wak saleh meninggal tahun 2008 lalu.
Meski sudah generasi kedua, Leumang Wak Saleh tak berubah rasa, Hingga kini rasanya tetap lembut gurih dengan aroma wangi santan dan daun pisang yang khas.
Mulyadi Ridwan Saleh, cucu wak saleh yang ada di foto ini mengatakan, setiap hari kami memproduksi sekitar 20 hingga 30 batang leumang untuk di jual, sedangkan bulan Ramadhan, bisa 500 batang perhari karena banyak dijual untuk pengecer.
Setiap harinya, Mulyadi mengaku meraup keuntungan Rp 3 juta dari hasil penjualan lemang selama bulan Ramadan. "Lemang ini kemudian kami jual ke pasar Inpres dan Pasar Pusong Lhokseumawe. Harga jualnya bervariasi, untuk harga per bambu berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu, Ujar Mulyadi.
Nah, bagi anda yang ingin mencicipi leumang legendaris ini, jangan lupa mampir dan cicipi Lemang Wak Leh yang sudah tersohor sejak tahun 70-an itu.
upvoted and followed you if you like hotchannal please follow me
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Trok u lhoks sang jeut tarasa sihee leumang nyan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit