Penyesalan tentu datang diakhir perkara (Cerita), lalu bagaimana upaya diri untuk menghapus kata Menyesal dalam kamus hidup, tentu menjadi problem karena hal itu sudah berkerak dalam memori dan idealis manusia.
Penyesalan diartikan suatu sifat yang tidak menerima suatu keputusan, tidak sesuai dengan harapan dalam menjalani suatu ataupun melakoni suatu cerita
Penyeselan sering timbul sebab manusia menuai kecewe dan hal itu telah menjadi sifat manusiawi. Sehingga kegelisan datangnya perasaan itu, tentulah untuk kita menuai dan menganalisi suatu tindakan/kegiatan yang akan kita lakukan di kemudian hari.
Hiduplah Tanpa Penyesalan
Rasa kecewa itu memang takkan pernah hilang dari kehidupan manusia, walau bagaimana pun keaslian dan murni berasal dari manusi itu takkan bisa dihapuskan, sebablah insan itu merupakan mahkluk yang mempunyai perasaan dan naluri.
Penyesalan jika kita pandang sebagai suatu kebenaran mutlak maka hal itu dapat kita kesampingkan dari timbulnya rasa kecewa berlebih. Bahwa keberadaan sifat menyesal pada manusia dapat dikendalikan dengan arah pola pikir yang mengatungkan pada Positivisme.
Indahnya, segala sesuatu baik awal dan akhir cerita tentulah diterima sebagai seuatu fakta, bukan sebagai takdir yang sudah menjadi ketentuan.
Penyesalan yang ada bukanlah suatu hal yang baik, menyesal tak merubah apapun dan tak membuat sesuatu itu menjadi seperti keinginan, cukup dengan mensetting diri, bahwa menyesal hanya menghabiskan waktu, bukan malah memberi keuntungan.
Negatifnya, penyesalan akan membawa kita dalam keadaan dilema dan alam pikiran yang tidak stabil, namun itu dapat ditapis apabila seseorang menganggap penyesalan adalah suatu kewajaran. Kalau sudah berlalu ya sudah, walau menyesalpun toh gak akan berubah keadaan
Konsep hidup demikian akan membawa kita pada ke optimisan, bahwa kebenaran baik atau buruk yang terjadi, sesuai dan tidak ialah suatu fakta dan kewajaran, lantas segala cerita luka liku bahagia ditentukan oleh aktor utama.
AFStory Jadikan rasa menyesal yang hadir sebagai pelajaran bukan sebagai selimut