Alasan Italia Bebas Dari Serangan Teroris

sumber

Tanpa prediksi dari sejumlah pengamat sepak bola, tiba-tiba Cristiano Ronaldo pindah dari Real Madrid ke Juventus. Juventus adalah sebuah klub besar Italia yang telah memenangkan berbagai juara di Italia bahkan Eropa. Apa alasan Ronaldo memilih Italia sebagai liga yang akan dia mainkan selanjutnya, semua orang bisa berspekulasi. Tapi tidak ada suatu pun yang mengena dengan apa yang terjadi. Sekarang, saya hanya menyorot Italia sebagai sebuah negara yang aman dari serangan teroris, sejauh ini. Apa penyebab Italia aman? Dan bagaimana dengan kriminalitas yang terjadi di internal negara, bisnis, dan liga Seria A-nya? Saya punya sedikit ulasan terkait hal tersebut.

Meskipun Italia merupakan kekuatan kolonial pada akhir abad ke-19 dan awal abad-20 (Mereka memperluas pengaruhnya ke tingkat yang lebih besar di Libya, Ethiopia dan Somalia) pengaruh kolonialisasinya tidak pernah sekuat negara-negara Eropa lainnya. Hal ini tercermin dari kurangnya migrasi massal ke Italia pada tahun-tahun setelah Perang Dunia Kedua. Faktanya, Italia pada dasarnya adalah negara emigrasi (penduduknya lebih dominan berpindah ke daerah lain) dan, sampai batas tertentu, Italia tetap demikian hingga hari ini.

Meskipun demikian, sejak akhir 1980-an dan khususnya pada awal 1990-an, dengan meletusnya perang Balkan, Italia telah menjadi pusat imigrasi utama di Eropa. Para migran dari negara-negara muslim telah membuat sejarah baru Italia. Sejak itu, komunitas Islam dengan signifikan berkembang, khususnya di Italia utara. Pada 1990-an, Milan menjadi pusat fundamentalis dalam lanskap jihadisme Eropa. Dipimpin oleh ustaz radikal Anwar Shabaan, masjid Viale Jenner di Milan adalah pusat rekrutmen untuk al-Qaeda dan pejuang menuju ke Bosnia.

sumber

Namun, dalam istilah demografis, ini tidak sebesar yang terjadi di negara-negara Eropa lainnya, terutama Jerman. Jerman secara aktif mendorong migrasi pekerja dari Turki. Masuknya migran dari negara-negara Islam ke Italia masih sangat muda, dan generasi kedua (generasi lebih rentan terhadap radikalisasi) masih lemah secara jumlah dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa Utara.

Kebanyakan perusahaan Italia didominasi oleh usaha kecil dan menengah (UKM). Perusahaan ini tersebar di seluruh Italia dan tidak hanya terpusat di sekitar kota besar. Pada saat ekspansi industri setelah perang Italia, negara itu tidak bergantung pada pekerja dari luar negeri. Tetapi Italia berhadapan dengan masalah perpindahan penduduknya dari arah selatan ke utara yang lebih maju. Akibatnya, kota-kota kecil Italia kekurangan pekerja.

Hal ini memaksa Italia untuk membuka pintunya bagi imigrasi. Para pekerja imigran sebagian besar akhirnya menetap di daerah perkotaan kecil atau kota kecil di selatan untuk menghindari ghettoisasi (Ghetto adalah istilah yang dipakai untuk perkampungan Yahudi di Eropa) pusat kota yang lebih besar. Meskipun memiliki sejumlah pinggiran kota yang bisa saja berbahaya, seperti Tor Sapienza dan Tor Bella Monaca di Roma, Lambrate dan Quarto Oggiaro di Milan, dan Secondigliano dan Scampia di Naples, Italia belum melihat perkembangan urbanisasi radikalisasi seperti yang terjadi di Molenbeek - Brussels, Banlieues - Paris atau daerah-daerah tertentu di London, Birmingham dan Luton - Inggris.

sumber

Bagaimana Italia bisa meredam radikalisasi dan terorisme sangat berpengaruh pada pengalaman mereka di masa lalu dalam memerangi mafia. Pada tahun 1970-an, Italia menyaksikan gelombang politisasi di penjara. Melalui interaksi para mahasiswa dan pekerja radikal yang mulai saling bersosialisasi dengan para penjahat di dalam penjara. Fenomena ini membantu munculnya terorisme sayap kiri. Italia mengakui fenomena itu telah terjadi sejak dini. Salah satu pemain kunci di Italia adalah Anni di Piombo, Cesare Battisti, yang saat ini berada di penjara pusat sengketa diplomatik setelah ekstradisinya dari Brazil.

Selama lebih dari setahun, Italia telah menerima ancaman terus-menerus dari kelompok militan ISIS terhadap rencana penyerangan mereka pada Vatican. Ancaman itu mulai serius setelah serangan mematikan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, dan bahkan lebih lagi sejak serangan hari Jumat di ibukota Perancis. Hanya beberapa jam setelah pembunuhan membabi buta oleh ISIS, mereka mencuit lewat Twitter dan mengklaim bahwa London, Washington DC dan Roma adalah sarsaran berikutnya.

Jadi apa yang akan melindungi Italia dari teroris? Mafia. Setidaknya mereka yang berada di kubu selatan adalah kelompok kejahatan yang terorganisasi. Kehadiran organisasi kriminal mafia yang mengontrol wilayah tidak akan memungkinkan teroris untuk menembus zona mereka. Kejadian ini tampaknya mengejutkan. Lagipula, kapal migran yang mungkin saja dapat disusupi oleh teroris yang sebagian besar tiba di Sisilia, dan khususnya pulau Lampedusa.

sumber

Andrea Di Nicola, asisten profesor kriminologi di Universitas Trento, mengakui bahwa mafia juga dapat menghalangi teroris. Teroris akan selalu memeriksa setiap wilayah sebelum serangan. Sayangnya, mafia menguasai wilayah di Italia, mereka memiliki kekuatan. Jangkauan organisasi mafia tidak bisa diremehkan. Bos mafia dikenal karena kekejaman mereka, dan ini mungkin menjadi pertimbangan teroris untuk melakukan aksi di Italia.

Hal itu tidak berarti pemerintah Italia akan bekerja sama dengan mafia. Di Nicola mengatakan dia benar-benar tidak setuju dengan gagasan bahwa Italia harus bekerja sama dengan mafia. Italia harus ingat bahwa kejahatan terorganisir telah membunuh lebih banyak orang daripada terorisme di seluruh Eropa. Demokrasi tidak boleh berkolaborasi dengan terorisme.

Apa pun upaya yang dilakukan mafia, karena alasan mereka sendiri, untuk membuat teroris pergi, Nicola mengatakan mereka tidak akan mendapat dukungan apa pun dari pemerintah Italia. Mereka tidak akan setuju untuk memberikan dana atau dukungan kepada penjahat, apalagi membebaskan mafia dari penjara untuk melawan terorisme.

Kemudian, apakah kepindahan Ronaldo dengan dana yang sangat besar ada campur tangan mafia? Sepak bola Italia tidak penuh dengan intrik. Kamu masih ingat kasus calciopoli yang menimpa Juventus dan Intermilan? Italia memang unik. Selalu ada pengaruh mafia di setiap peristiwa di Italia.