- Sopan santun adalah kunci untuk dapat bersoasial dimanapun kita berada.
Ini adalah pengalaman pribadi saya saat berjualan nasi goreng bersama sahabat saya dulu, kami berjualan disalah satu warkop dan kami menyewa lapak disana. Disamping rak jualan kami ada seorang penjual mie goreng Aceh yang sangat ramah, beliau sangat ramah kepada setiap pembeli bahkan saat pembeli marah-marah. Beliau juga sering berbagi pengalaman dengan kami yang masih baru dalam dunia usaha, beliau bernama Adi.
Pada suatu hari kebetulan pelanggan kami sangat sepi, begitu pula dengan pelanggan bang Adi, “mungkin lagi akhir bulan” demikian bang Adi menyemangati kami. Namun tiba-tiba sebuah mobil pajero sport singgah didepan lapak kami, mobil berkaca hitam tersebut membuka jendela samping dan membunyikan klakson sebagai tanda memanggil bang Adi. Bang Adi menghampiri mobil tersebut, terjadi percakapan antara beliau dan pemilik mobil, kami berfikir bahwa mungkin inilah rezeki yang kami tunggu-tunggu, namun tiba-tiba bang Adi mengangkat kedua tangannya dan meminta maaf, lalu mobil tersebut langsung tancap gas.
Kami yang keheranan langsung bertanya apa yang terjadi, ternyata orang tadi ingin bertanya alamat rumah dari seorang pimpinan Bank Aceh, yang jaraknya dari warkop kami hanya 500 meter. Namun ternyata bang Adi tidak mengatakan hal itu kepada sang pemilik mobil, mengapa bisa demikian?, rupanya bang Adi merasa kesal karena sang pemilik mobil dengan sombongnya tidak turun dari mobil, padahal dia yang perlu.
Bang Adi bercerita saat pemilik mobil bertanya dia langsung mengatakan tidak tau, mungkin pemilik mobil heran mana mungkin penjual mie didaerah sini tidak tau rumah dari orang yang tenar tersebut?. Akhirnya sang pemilik mobil mengatakan bahwa dia memesan 3 bungkus mie, dan bang Adi kembali menjawab bahwa mienya sudah habis, padahal jelas terlihat mie masih sangat banyak di rak. Dengan kesal sang pemilik mobil membuang muka dan langsung pergi.
Saya sangat terkejut dan bilang mengapa tidak diterima saja, kan munkin itulah rezeki kita. Namun bang Adi menjawab, “Mate Aneuk Meupat Jirat, Mate Adat Pat Ta Mita” (Apabila anak mati maka diketahui dimana kuburannya, namun apabila budaya mati kemana mau dicarai), bang Adi berkata bahwa sopan santun adalah budaya yang sangat berharga bagi orang Aceh, apa salahnya dia turuh sebentar dari mobil dan bertanya dengan sopan, mungkin saya akan mengantarnya langsung sampai kedepan rumah. Beliau mengajarkan bahwa walaupun miskin namun tetap punya harga diri, dan jangan sombong kepada siapapun.