Kutatap dirimu perlahan
Begitu dalam
Kutelusuri dengan rasa penasaran
Dalamnya hatimu
Dan matamu yang bersinar
Apa…
Apa yang kau sembunyikan
Pelurukah yang akan kau luncurkan
Sungguh… Ini nyata…
Kau hantam ragaku dengan ulahmu
Kau siksa batinku dengan hati busukmu
Kau hancurkan anganku dengan janji palsumu
Kau menusuk dari belakang
Kau siksa sahabatku
Kau rampas sahabatku… bahagiaku…
Kau rampas semuanya
Perhatian kau harapkan
Juga ketenaran
Mencari celah untuk bermain
Janji dan penuh kecurangan
Kau bisikkan kata dari mulut manismu
Melangkah dengan kesombongan
Mengangkat dagu tanpa bimbang
Tanpa ada rasa bersalah
Memanfaatkan posisi
Bermodalkan egois untuk menang
Mengapa baru kini kusadari
Kaulah seorang pengkhianat
Aku tak pernah berharap
Akan berputar kembali kisah dahulu
Terhapus sudah semua kenangan
Kupersembahkan puisi ini
Untuk dirimu yang telah mengkhianati
Mewakili sahabatku yang sakit hati
Dengan akal licikmu selama ini
Siapa yang merasa…
Entahlah… terserah…
Ku tak peduli
Yang kutahu…
Kau hanyalah seorang pengkhianat
Pengkhianat!!