Belah Bambu
Injak yang satu dan angkat yang lain, inilah cara membelah bambu. Puji-puji dan elus-elus yang satu lalu caci-maki dan pukul yang lain, inilah cara penjajah dari dulu menghancurkan kaum Muslim
Saat penjajah datang ke Nusantara, dia tak banyak, tapi piawai dalam tipudaya, menjadikan Muslim yang satu jadi musuh Muslim yang lain, hingga mereka harus berhadap-hadapan sebelum berhadapan dengan penjajah itu sendiri
Satu dirangkul lalu diberikan hak khusus, diberi lapak istimewa, diberi tempat tinggal yang lebih, diberi gelar tambahan. Sebagai balasannya, dia harus melindungi kepentingan majikannya, harus bersuara paling keras ketika majikannya diganggu
Penjajah itu mengelu-elukan yang satu lalu berkata "Kamu lebih terhormat, kamu lebih tua, kamu lebih senior, kamulah yang pantas, yang lain tidak". Maka di saat yang sama penjajah itu bukan hanya membuat dukungan pada mereka, tapi perpecahan diantara ummat Muslim
Sama seperti orangtua yang membeda-bedakan perilaku terhadap anak-anaknya. Lalu berkata, "Kakak, kamu lebih pintar dari adik, ayah bunda hanya mau mengurus kamu saja, bukan yang lain, karena yang lain hanya anak pungut saja", efeknya sama, perpecahan, masalah
Bila ada yang meniru cara seperti ini, maka kita sudah tahu, inilah cara penjajah. Darimana dia diinspirasi? Tak ada yang keji mengadu domba diantara manusia kecuali dari syaitan. Begitulah tugasnya syaitan, mengadu domba mereka yang shalat, yang beriman pada Allah
.
“Sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang salat di jazirah Arab. Akan tetapi, setan mengadu domba antara mereka.” - HR Muslim
Inilah fitnah zaman now, dulu di masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin, mereka menyatukan ummat dengan Islam. Zaman now, penguasa bukan merekatkan diantara ummat, yapi justru jadi asbab pecah belah, cara penjajah, cara syaitan