Stupid Man Who Fool the Others | Orang Bodoh yang Membodohi Orang Lain |

in life •  6 years ago 



How often we find the people who like to fool the others in Indonesia lately because political choices are different. They blaspheme other people on social media because of different political choices with him.

Ironically, people who like to fool others are not smarter than people they fool. In fact—many cases—where people are fooling are far more foolish than others. He fools other people who are clearly much smarter in any size.

Fooling people who have different political views seems to be a trend nowadays. Become a pride that is spread on social media. The chirp of a character on Twitter who blasphemes others, is immediately disseminated or liked even though the contents are bad, not educational, and (ironically) not smart.

As if, by fooling other people and laughing at other people, we immediately become smart. People like this focus more on the weaknesses and shortcomings of others and escape seeing themselves. Woe to someone like this because the time is up to fool others. Not only does it lose time, but also he does not build bad character on himself and on this life. He becomes a person who does not respect others, does not care about the shortcomings of others, and does not respect differences.

People like this will never develop in any field, but don't realize it. He will look for people with character who are the same as him and fulfill his ego by fooling different people.

Even when looking at the ignorance of others, we should go along with correcting this stupidity politely. Errors that are corrected by cursing, fooling, making other people do not respect and will not respond properly.

Every human being has their own stupidity. We cannot be experts in all fields and experts at all times. There are times when ignorance becomes the momentum of learning to be smart.
So, do not insult other people who are stupid, especially if we are the ones who are more foolish than the people we fool. []






Orang Bodoh yang membodohi orang lain

Betapa sering kita menemuka orang yang suka membodohi orang lain di Indonesia belakangan ini karena pilihan politik berbeda. Mereka menghujat orang lain di sosial media karena berbeda pilihan politik dengan dirinya.

Ironisnya, orang yang suka membodohi orang lain tidaklah lebih pintar dari orang yang ia bodohi. Bahkan, banyak kasus di mana orang yang membodohi itu justru jauh lebih bodoh dari orang lain. Dia membodohi orang lain yang jelas-jelas jauh lebih pintar dalam ukuran apa pun.

Membodohi orang yang berbeda pandangan politik seolah menjadi tren sekarang ini. Menjadi kebanggaan yang disebarkan dalam media sosial. Kicauan seorang tokoh di Twitter yang menghujat orang lain, langsung disebarkan atau disukai meski isinya buruk, tidak mendidik, dan (ironisnya) tidak cerdas.

Seolah, dengan membodohi orang lain dan ikut menertawai orang lain, kita langsung menjadi pintar. Orang seperti ini lebih fokus kepada kelemahan dan kekurangan orang lain dan luput melihat dirinya sendiri. Celakalah orang seperti ini karena waktunya habis untuk membodohi orang lain. Bukan hanya rugi waktu, tetapi juga dia tidak membangun karakter buruk terhadap dirinya sendiri dan terhadap hidup ini. Dia menjadi pribadi yang tidak menghargai orang lain, tidak peduli terhadap kekurangan orang lain, dan tidak menghargai perbedaan.

Orang seperti ini tidak akan pernah berkembang dalam bidang apapun, tetapi tidak menyadarinya. Dia akan mencari orang yang berkarakter sama dengan dirinya dan memenuhi egonya dengan membodohi orang yang berbeda.

Bahkan ketika melihat kebodohan orang lain, seharusnya kita harus ikut memperbaiki kebodohan tersebut dengan santun. Kesalahan yang diperbaiki dengan memaki, membodohi, membuat orang lain tidak respek dan tidak akan merespon dengan seharusnya.

Setiap manusia memiliki kebodohan masing-masing. Kita tidak bisa ahli dalam semua bidang dan ahli setiap saat. Ada kalanya kebodohan itu justru menjadi momentum belajar untuk menjadi pintar.

Jadi, jangan menghina orang lain yang bodoh, apalagi bila ternyata kitalah yang lebih bodoh dari orang yang kita bodohi.[]






Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  6 years ago (edited)

Fenomena si bodoh saat ini banyak muncul di medsos. Jika kita ke Instagram saja contohnya, disana bisa dengan mudah menemukan komentar warganet yang kalimat komentarnya bila kita simak, bernada kekanak-kanakan alias bodoh. Intinya bijaklah bersosial media, sampaikanlah pesan yang baik di kolom komen.

Salam pagi menjelang siang.

Jangan terpengaruh dengan netizen yang nyinyir dengan berbagia hal, hanya mengabiskan waktu saja. Zaman sekarang ini, hidup seperti kisah Lukmanul Hakim dna putranya naik keledai ke pasar. Mandum salah.

Haha.... Sepakat !

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq