When we become part of a digital citizen, we must also know about the rights and risks we face. Starting from accessing information or just to vent the liver, even if doing the transaction. All have risks.
To avoid the occurrence of greater risk, it is necessary to have an alarm in the world of social media.
T.H.I.N.K, thinking. The exact word as an alarm before posting. (Learning from experience hell, hopefully this can mature me).
T >> Is it True? (Can you tell me the information is it true?)
H >> Is it Hurtful? (Is my post painful to others?)
I >> Is it Illegal? (is my post illegal?)
N >> Is it Necessary? (important is this post, or is it annoying to others?)
K >> Is it Kind? (is this post helpful, or is it offensive to others?)
From that I learned. The satire that I do purpose for someone, but who feels more than 3 people. Although strange to me, why should feel if not feel do. But yes .. That's how we humans, play with heart, logic and feelings without thinking of others.
No need to be embarrassed, no need to be angry, each of us has the same right, and only faith that distinguishes us in the eyes of our Lord.
Keep moving, with 3 magic words
- Sorry,
- Please, and
- Thank you
Sorry to have offended,
Please do not hate
Thank you for reading this post
😊
Ketika kita telah menjadi bagian dari warga digital, kita juga harus tahu mengenai hak dan juga resiko yang kita hadapi. Mulai dari mengakses informasi atau sekedar melampiaskan nafsu hati, bahkan jika melakukan transaksi. Semua memiliki resiko.
Untuk menghindari terjadinya resiko yang lebih besar, maka perlu adanya alaram dalam berEtika didunia sosial media.
T.H.I.N.K, berfikir. Kata yang tepat sebagai alaram sebelum memposting. (Belajar dari pengalaman sih, semoga ini bisa mendewasakan saya).
T >> Is it True? (Benarkan informasi yang akan saya sampaikan?)
H>> Is it Hurtful? (Apakah postingan saya menyakitkan orang lain?)
I>> Is it Illegal? (apakah postingan saya ilegal?)
N>> Is it Necessary? (pentingkah postingan ini, atau justru mengganggu orang lain?)
K>> Is it Kind? (santunkah postingan ini, ataukah menyinggung orang lain?)
Dari semua itu saya belajar. Sindiran yang saya lakukan tujuan untuk seseorang, tapi yang merasa lebih dari 3 orang. Meski aneh untuk saya, mengapa harus merasa jika tidak merasa berbuat. Tapi ya.. Begitulah kita manusia, bermain dengan hati, logika dan perasaan tanpa memikirkan orang lain.
Tak perlu jengah, tak perlu marah, setiap dari kita memiliki hak yang sama, dan hanya keimanan yang membedakan kita dimata Tuhan kita.
Tetaplah melangkah, dengan 3 kata ajaib
- Maaf,
- Tolong, dan
- Terima kasih
Maaf telah menyinggung,
Tolong jangan membenci
Terima kasih mau membaca postingan ini
😊