ashadualla ilahailallah wa ashadu anna muhammadarrasulullah
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
Audzubillahiminasyaitonirrajim bismillahirahmanirahim
Ikhtilaf Shahabat Ketika Rasulullah Saw Telah Wafat.
فلما فرغ من جهاز رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يوم الثالثاء وضا في سريره في بيته وقد كان المسلمون اختلعوا في دفنه
فقال قائل: ندفنه في مسجده وقال قائل: بل ندفنه ما أصحابه فقال أبو بكر: إني سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول:
ما قبض نبي إال دفن حيث يقبض فرفا فراش رسول هللا صلى هللا عليه وسلم الذي توفي عليه فحعر له تحته
Ketika jenazah Rasulullah Saw telah siap (untuk dikebumikan) pada hari Selasa. Jenazah
Rasulullah Saw diletakkan di tempat tidurnya di dalam rumahnya. Kaum muslimin ikhtilaf dalam
hal pemakamannya.
Ada yang berpendapat, “Kita makamkan di dalam masjidnya (Masjid Nabawi)”.
Ada yang berpendapat, “Kita makamkan bersama para shahabatnya (di pemakaman Baqi’)”.
Abu Bakar berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Tidak seorang pun dari
nabi itu yang meninggal dunia melainkan ia dimakamkan di mana ia meninggal”. Maka kasur
tempat Rasulullah Saw meninggal pun diangkat. Lalu makam Rasulullah Saw digali di bawah
kasur itu”19
.
Ini membuktikan bahwa para shahabat ikhtilaf, baik ketika Rasulullah Saw masih hidup,
maupun setelah Rasulullah Saw wafat. Namun kedua ikhtilaf itu diselesaikan dengan tuntunan
Sunnah Rasulullah Saw.
http://www.keposyariah.com/wp-content/uploads/2017/06/37-masalah-populer.pdf